AutonetMagz.com – Elektrifikasi memang telah menjadi wajah baru bidang otomotif di masa depan, termasuk di Indonesia. Hype dari kendaraan listrik terus terbangun, namun hal itu saja tentu tidak cukup. Salah satu faktor terpenting dari elektrifikasi kendaraan adalah tersedianya infrastruktur pendukung, termasuk stasiun pengisian daya. Dan hal ini disadari betul oleh Grab dan juga Perusahaan Listrik Negara alias PLN. Oleh karenanya, kedua perusahaan ini pun berkolaborasi. Apa output-nya? Yuk kita bahas.
Tambah SPBKLU di Jawa Bali
Jadi, baru – baru ini pihak Grab melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendorong percepatan pembentukan ekosistem dan infrastruktur serta implementasi bisnis e-mobility Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Nah, output-nya adalah melalui penambahan jumlah Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum atau SPBKLU di 6 provinsi yang tersebar di wilayah Jawa Bali. Eits, kok SPBKLU? Maksudnya SPKLU? Patut kalian garis bawahi bahwa SPBKLU merupakan lokasi swap point untuk kendaraan listrik, khususnya roda dua. Jadi, di lokasi – lokasi tersebut, pengguna motor listrik bisa melakukan penukaran baterai, bukan pengisian daya, Kalau pengisian daya, maka tetap di SPKLU.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama PT PLN Persero, Darmawan Prasodjo dan Country Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi dan dalam acara puncak PLN E-Mobility Day: Driving The Future di Mall Level 21, Denpasar. Nah, menariknya, dalam acara ini turut hadir pula dua petinggi dari brand roda 4 yang telah menjual BEV yaitu Nissan dan Hyundai. Keduanya adalah President Director PT Nissan Motor Distributor Indonesia, Evensius Go, dan Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur. Sebagai bagian dari rangkaian acara PLN E-Mobility Day: Driving The Future diadakan pula konvoi motor dan mobil GrabElectric dari Lapangan Bajra Sandhi menuju Mall Level 21 Denpasar.
Demi Netralitas Karbon di Indonesia
Country Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyampaikan, “Kami percaya bahwa kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dengan PLN, krusial untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mencapai target netral karbon pada tahun 2040 yang kami tetapkan di tahun ini”. Sedangkan Direktur Utama, PT PLN Persero, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa kerja sama antara PLN dan Grab Indonesia semakin diperkuat melalui penandatanganan Nota Kesepahaman kali ini. Tujuannya untuk mempercepat penyediaan EV Charging Station yang bisa dimanfaatkan bersama baik PLN maupun Grab Indonesia.
“Dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik ini, PLN tidak bisa sendiri, tentu butuh kolaborasi dari berbagai pihak supaya semakin masif. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat mewujudkan cita-cita bersama mencapai target carbon neutral pada tahun 2060,” ujar Darmawan. Jadi, bagaimana menurut kalian??
Read Next: 27 Tahun Suzuki Baleno di Indonesia : Dari Sedan Sampai Hatchback