AutonetMagz.com – Keamanan dan keselamatan berkendara tetap menjadi fokus utama dari setiap penggiat di sektor otomotif. Mulai dari driver, pabrikan otomotif, industri pendukung, industri komersil, hingga pada organisasi sekelas GAIKINDO. Dalam waktu dekat ini pihak GAIKINDO akan menyelenggarakan gelaran dua tahunan yang berfokus di segmen komersial yaitu GIICOMVEC 2020. Nah, GIICOMVEC sendiri menjadi media GAIKINDO untuk menyampaikan pesan terkait keselamatan berkendara, khususnya bagi kendaraan komersial.
Kecelakaan lalu lintas masih menjadi momok di Indonesia, berdasarkan statistik Korlantas Polri, dalam empat tahun kebelakang jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia, trennya lebih banyak naik ketimbang turun. Berdasarkan data dari WHO tahun 2019, Indonesia menempati urutan ke-3 dunia dalam hal korban meninggal terbanyak akibat kecelakaan lalu lintas. Dan dari seluruh jenis kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan, dari jenis kendaraan komersial, tercatat bus dan truk yang lebih banyak terlibat dalam kecelakaan. Ditahun 2018 tercatat lebih dari 3.000 kecelakaan yang melibatkan truk.
Bagi GAIKINDO, keselamatan bukan menjadi pilihan namun merupakan keharusan, oleh karena itu GAIKINDO terus mendorong kesadaran berkendara. Topik keselamatan juga menjadi fokus yang diserukan GAIKINDO lewat penyelenggaraan GAIKINDO Indonesia International Commercial Expo (GIICOMVEC) 2020, yang akan berlangsung pada 5-8 Maret 2020. “Kami ingin tekankan lagi dalam pameran ini tentang keselamatan berkendara, kami ingin mendeklarasikan bahwasanya Indonesian land transportation towards zero fatality, ataupun kami ingin jangan ada lagi kecelakaan yang membuat korban jiwa,” ungkap Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi.
Yohannes juga menekankan bahwa GAIKINDO menghimbau seluruh peserta GIICOMVEC 2020 untuk menampilkan produk yang sesuai dengan ketentuan yang ditentukan Kementerian Perhubungan RI, mulai dari kesesuaian tipe kendaraan dengan peruntukkannya, ketersediaan alat keselamatan wajib akan ditampilkan untuk para pebisnis yang hadir. Dengan demikian, diharapkan para pebisnis juga akan mendapatkan sosialisasi tepat tentang pentingnya menggunakan produk yang sesuai dengan standarisasi keselamatan kendaraan komersial. Menurut Yohannes, kepedulian dan kepatuhan akan hal tersebut akan dapat mengurangi angka tingkat kecelakaan kendaraan komersial di Indonesia.
Nah, bentuk nyatanya dituangkan dalam program Truck and Bus Demonstration pada Demo Area, safety driving course, hingga program acara untuk para pebisnis yang dijalankan bersama dengan beberapa asosiasi terkait industri kendaraan komersial, yakni Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO), Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) yang akan mengangkat mengenai isu update di industri kendaraan komersial Indonesia. Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Maruti Suzuki Segera Produksi Jimny, Ekspor Mulai Juni!