GAIKINDO : Ada PSBB, Pelaksanaan Jakarta Auto Week Fleksibel

by  in  Berita & Nasional
GAIKINDO : Ada PSBB, Pelaksanaan Jakarta Auto Week Fleksibel
0  komentar

AutonetMagz.com – Pada akhir minggu lalu, kita sempat dikejutkan dengan keputusan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan kembali menerapkan PSBB Total di Ibukota. Nah, penerapan PSBB sendiri sempat menjadi ‘momok‘ menakutkan bagi industri otomotif di Indonesia. Lantas, dengan munculnya status PSBB (lagi) di Ibukota, bagaimana tanggapan GAIKINDO? Apalagi GAIKINDO juga memiliki agenda penting dalam waktu dekat ini.

Mengutip informasi via CNN Indonesia, Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi menyebutkan bahwa agenda GAIKINDO yaitu Jakarta Auto Week 2020 sifatnya fleksibel. FYI, Jakarta Auto Week 2020 adalah sebuah agenda yang berbeda dengan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS). Jika GIIAS menjadi ajang untuk perkenalakan dan pameran teknologi, dan produk baru sekaligus berjualana, maka Jakarta Auto Week lebih berfokus ke penjualana saja. GAIKINDO juga sudah menyebutkan bahwa Jakarta Auto Week adalah salah satu cara mereka untuk membantu industri otomotif Indonesia untuk cepat pulih.

Nah, karena scope dari Jakarta Auto Week tidak sebesar dan sesusah GIIAS, maka GAIKINDO menyebutkan bahwa acara tersebut bisa dinamis tergantung dengan kondisi. Jikalau memang acara harus diundur, mereka akan mengundur acara tersebut. Secara persiapan juga tidak serumit GIIAS, sehingga GAIKINDO tak mempermasalahkan adanya kondisi PSBB di Ibukota. Nangoi juga menyebutkan bahwa semua merk di dalam naungan GAIKINDO terlihat antusias dengan rencana Jakarta Auto Week. Jelas saja, karena target dari acara ini adalah penjualan, dimana ujungnya adalah adanya peningkatan roda perekonomian di industri otomotif.

PSBB jilid terbaru di DKI Jakarta sendiri berlangsung per hari ini, 14 September 2020 dan akan dilaksanakan selama 2 pekan. Setelah itu, tentu akan ada evaluasi lanjutan mengenai perpanjangan PSBB atau malah dihentikan. Semuanya tentu tergantung kondisi pandemi di Ibukota. FYI, ada 11 sektor usaha yang diperbolehkan beroperasi seperti kesehatan, bahan pangan, logistik, komunikasi, energi, dan beberapa industri lainnya. Sayangnya, tidak diperinci dimana sektor otomotif yang meliputi diler, dan manufaktur. Jika melihat PSBB beberapa bulan lalu, bisa jadi diler akan meliburkan aktifitas. Namun, kali ini pihak diler sudah lebih siap dengan pemasaran online.

Jadi, bagaimana menurut kalian? Sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.

Read Prev:
Read Next: