AutonetMagz.com – Kalau mau mundur sedikit ke awal tahun, nama Nissan di kawasan Asia Tenggara sebenarnya sempat berada dalam posisi yang buruk. Penurunan penjualan, penutupan pabrik di Indonesia, dan juga tak adanya produk baru membuat pabrikan asal Jepang ini terlihat lesu. Namun, kini Nissan nampak telah mengusir awan kelam tersebut dengan sejumlah kebijakan. Dan yang terbaru, Nissan dikabarkan akan berinvestasi di Asia Tenggara.
Eits, jangan berharap investasinya di Indonesia, setidaknya dalam waktu dekat ini. Investasi yang dimaksud kali ini adalah kucuran dana segar sebesar 10 milyar Baht atau setara 4,6 Triliun Rupiah untuk Nissan Thailand. Hmmm, itu kan di Thailand, lalu apa pentingnya untuk konsumen Indonesia? Justru jadi sangat penting. FYI, untuk saat ini Nissan Indonesia menjual produk yang mayoritas berstatus CBU Thailand. Dari seluruh line up Nissan di Indonesia, hanya Nissan Livina yang berstatus CKD Pabrik Mitsubishi, dan Nissan Serena yang CBU Jepang. Sisanya berstatus CBU Thailand, termasuk Nissan Kicks e-Power yang tengah hype di kalangan pecinta Nissan.
Nah, dengan investasi di Thailand, maka secara tidak langsung Nissan juga menguatkan kaki mereka di pasar ASEAN. Pabrik Nissan di Samut Prakan, Thailand adalah satu – satunya sumber produksi di kawasan ini. Dikutip dari Bangkok Post, Ramesh Narasimhan, Presiden dari Nissan Motor Thailand (NMT) menyatakan bahwa mereka sedang mengerjakan proyek sesuai rencana yang sudah disusun. Nissan berinvestasi sebesar 10 Milyar Baht untuk upgrade sistem manufaturing mereka sehingga bisa meningkatkan efisiensi kerja. Ingat, upgrade sistem, bukan kapasitas. “Dana ini mencakup semua yang kami perlukan”, ujar beliau.
FYI, pabrik perakitan Nissan di Samut Prakan memiliki kapasitas produksi mencapai 250 ribu unit di angka maksimal. Dan sebagai catatan, dalam 9 bulan pertama tahun ini, Nissan Thailand baru mampu mencapai penjualan sebesar 33 ribu unit. Itu artinya, jelas masih ada space untuk memenuhi kebutuhan dari beberapa negara lain di kawasan ASEAN. Sebelumnya, NMT juga memutuskan untuk menghentikan produksi dari 3 model lawas mereka, yaitu Nissan X-Trail T32, Nissan Teana, dan Nissan Sylphy. Sebagai gantinya, Nissan lebih fokus pada model baru, termasuk model ramah lingkungan, termasuk varian e-Power.
Nah, dengan ini, kita bisa sedikit berharap akan ada perubahan yang cukup drastis dalam line up yang dijual Nissan di ASEAN, termasuk di Indonesia. Bagaimana kabar Nissan Indonesia? Kami mencium adanya kejutan dalam waktu dekat ini, kita tunggu saja. Yuk sampaikan pendapat kalian, kawan.
Read Next: Kejar Cuan, Mercedes-Benz Pamit Dari Persaingan Mobil Otonom