Dubes RI Cerita Perjalanan & Rencana Chery di Indonesia, Ada R&D dan Pabrik Baterai!

by  in  Auto Shanghai 2023 & Berita & Cherry
Dubes RI Cerita Perjalanan & Rencana Chery di Indonesia, Ada R&D dan Pabrik Baterai!
0  komentar

Shanghai, AutonetMagz.com – Dalam kunjungan tim AutonetMagz ke China bersama Chery Sales Indonesia (CSI) beberapa waktu lalu, kami pun mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi bersama Duta Besar Indonesia untuk China, Bapak Djauhari Oratmangun. Nah, dalam kesempatan ini, kami pun melakukan interview eksklusif bersama dengan Dubes RI terkait perjalanan dan masa depan brand Chery di Indonesia. Lantas, bagaimana hasil interview tersebut? Yuk kita bahas.

Inisiatif dari Pihak Chery

Jadi, pada hari pertama Auto Shanghai 2023, kami mendapatkan sesi khusus untuk berbincang bersama dengan Bapak Djauhari, dan dalam kesempatan itu beliau menceritakan bagaimana hubungan Indonesia dengan brand Chery. Beliau menjabarkan bahwa awalnya justru Chery yang melakukan PDKT ke Pemerintah Indonesia, bukan sebaliknya. Beliau menceritakan bahwa beberapa waktu lalu, Chery menghubungi Konsul Jenderal (Konjen) Indonesia di Shanghai, Bapak Deny W. Kurnia dan menyatakan keseriusan dan komitmen mereka untuk masuk ke pasar otomotif Indonesia.

Saya kira pertama itu Chery menghubungi pak Konjen, lalu kemudian pihak Chery juga berkunjung ke saya, lalu kita atur pertemuan dengan berbagai pihak di Indonesia, termasuk pak Luhut. Kemudian kemarin juga berkunjung ke kita, lalu mereka sudah establish di Indonesia sekarang dan mereka ingin investasi dalam jangka panjang, sehingga Indonesia jadi satu ekosistem“, ujar Beliau. Yang menarik, ternyata Chery tidak hanya ingin berjualan mobil saja di Indonesia, namun menjadikan Indonesia sebagai basis besar mereka untuk mobil dengan setir kanan. Yap, mereka punya rencana besar yang akan direalisasikan dalam waktu dekat.

Pusat R&D Setir Kanan dan Pabrik Baterai

Mulai dari baterai kendaraannya, R&D nya karena mereka tahu bahwa Indonesia punya potensi yang luar biasa saat ini untuk investasi dengan Tiongkok. Latar belakangnya saja, perdagangan kita dengan Tiongkok itu paling besar di dunia sekarang“. tambahnya. Nah, salah satu poin terpenting yang kami tanyakan ke Pak Dubes asalah komitmen mengenai investasi dalam hal produksi baterai. Seperti yang kita ketahui bersama, Chery dalam waktu dekat akan memasarkan Chery Omoda 5 e-QUA sebagai versi BEV. Dan selayaknya BEV lain, baterai jadi komponen paling krusial, tetapi di satu sisi, Indonesia punya peluang untuk menjadi lokasi produksi baterai mobil listrik.

Jadi electric vehicle yang memasuki Indonesia akan menjadi sebagai basis untuk masuk ke pasar negara lain. Pasar ASEAN khususnya pusat produk ini untuk ekspor Indonesia, karena kita punya punya infrastruktur kan tidak hanya mobil, kami juga lobi untuk investasi baterai di Indonesia. Iya jadi di Kalimantan Utara itu kan jadi satu-satu paket, jadi hulu sampai hilir, dan Chery berminat“, jelas Pak Dubes. Yap, kita bisa simpulkan bahwa saat ini memang Chery menunjukkan minatnya untuk memproduksi pabrik baterai di Kalimantan Utara, dan jikalau hal tersebut terealisasi, maka bisa jadi harga baterai akan bisa ditekan cukup banyak.

Transfer Teknologi Pada Indonesia

Selain nilai investasi, tentunya komitmen Chery untuk beroperasi di Indonesia juga diharapkan memberikan transfer teknologi pada Indonesia. “sekarang lulusan China itu laris manis di Indonesia. Kadang malah beberapa industri di sini berikan beasiswa untuk anak Indonesia untuk kuliah di sini, termasuk otomotif. Sekarang, kita semakin banyak mengirimkan orang-orang untuk studi yang terkait dengan industri automatisation karena ada prosesnya. Selain itu, kita juga membutuhkan human resource yang banyak. Sekarang dengan program pak Menteri Merdeka Belajar, Kampus Merdeka kita dekatkan industri dengan universitas supaya hasilnya sesuai dengan kebutuhan industri sebagai salah satu pembicaraan kita dalam transfer teknologi” tutupnya.

Dari interview eksklusif ini, kita bisa pahami bahwa kali ini Chery nampak akan sangat serius menggarap pasar Indonesia. Menjadikannya basis produksi setir kanan, berminat memproduksi baterai, hingga melakukan transfer teknologi pada putra bangsa. Jadi, kalau menurut kalian bagaimana?

Read Prev:
Read Next: