Dinamika LCGC Indonesia : Karimun Dan Datsun Babak Belur

by  in  Berita & Daihatsu & Honda
Dinamika LCGC Indonesia :  Karimun Dan Datsun Babak Belur
0  komentar

AutonetMagz.com – Program Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) dari Kementrian Perindustrian yang melahirkan konsep LCGC atau Low Cost Green Car memang merangsang pertumbuhan otomotif tanah air. Dari beberapa merk otomotif di tanah air, ada tujuh perwakilan yang masuk di program LCGC ini, antara lain Toyota yang memiliki Toyota Calya dan Toyota Agya, Daihatsu yang juga memiliki Daihatsu Ayla dan Daihatsu Sigra, Honda yang pede dengan Honda Brio Satya, lalu Suzuki dengan Suzuki Karimun Wagon R, serta terakhir Datsun dengan Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca.

Walau harganya murah berkat keringanan pajak, nyatanya para konsumen saat ini tak hanya melihat dari sisi harga yang murah saja, namun jauh lebih kompleks. Masalah 3S, Model, build quality, fitur, keselamatan dan masih banyak faktor lain nyatanya tetap menjadi pertimbangan utama. Dan pabrikan berlomba – lomba memenuhi aspek – aspek tersebut.

Nyatanya hal ini memakan korban juga, dan tiga produk terakhir yang kami sebutkan diatas adalah para pengekor di deretan hasil penjualan produk di segmen LCGC per April 2017. Suzuki Karimun Wagon R dan Datsun Go Panca serta Datsun Go+ Panca berada di urutan buncit jika kita berbicara perihal penjualan, sedangkan Toyota Calya dan Honda Brio Satya menjadi urutan pertama dan kedua dalam list penjualan dalam data olahan Gaikindo per April 2017.

Suzuki hanya mampu membukukan penjualan sebanyak 354 unit saja sepanjang bulan april untuk Suzuki Karimun Wagon R, angka tersebut jauh turun dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama yang mampu menyentuh angka 1.114 unit dalam satu bulan. Datsun tak kalah menyedihkan, Total gabungan penjualan Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca dalam bulan lalu hanya 781 unit saja, tentu turun drastis dari tahun lalu di bulan yang sama yang mencapai 2.973 secara keseluruhan.

Ketiga produk yang kami sebutkan diatas sebenarnya punya nama dan taji di segmen LCGC jika kita lihat pada masa lalu, namun para saingannya yang telah melakukan pembaharuan model di awal tahun ini membuat nama produk Suzuki dan Datsun tenggelam. Suzuki dan Datsun pun harus memberikan setidaknya facelift pada jagoan mereka untuk bisa bertahan di kerasnya segmen LCGC ini. Suzuki sendiri sempat memberikan minor change pada Suzuki Karimu Wagon R, namun sepertinya hal tersebut tak berpengaruh banyak.

Jika kita lihat lima pesaing lainnya di kelas LCGC, jelas kelimanya merupakan produk yang masih segar, Toyota Calya dan Daihatsu Sigra masih terhitung baru, sedangkan Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Honda Brio Satya pun baru saja melakukan penyegaran, yang mana secara umum akan merangsang calon pembeli untuk membeli versi terbaru dari produk – produk ini.

Jadi, tidak ada pilihan lain bagi Suzuki dan Datsun jika ingin tetap eksis di kelas LCGC selain memberikan serangan balasan dengan produk facelift ataupun malah major change. Walaupun sebenarnya hal tersebut juga tak memakan biaya yang murah untuk pengembanganya, namun untuk meraih penjualan yang lebih baik, tentu layak untuk dilakukan. Bagaimana tanggapanmu kawan terkait dinamika di kelas LCGC ini? Sampaikan di kolom komentar ya.

Read Prev:
Read Next: