Datsun GO & Suzuki Karimun : Penghuni Dasar Penjualan LCGC Indonesia

by  in  Berita & Daihatsu & Honda
Datsun GO & Suzuki Karimun : Penghuni Dasar Penjualan LCGC Indonesia
0  komentar

AutonetMagz.com – Tahun 2013 kemarin merupakan sebuah tahun yang pastinya cukup diingat oleh beberapa produsen otomotif di Indonesia, apalagi bagi mereka yang mengikuti program LCGC alias Low Cost Green Car. Kala itu, beberapa pabrikan besar seperti duet Astra, Daihatsu dan Toyota, lalu Honda, Suzuki dan juga Nissan-Datsun ikut serta dalam segmen baru tersebut. Dan kala itu, kelima produk yang terdaftar di dalam program LCGC pun bisa dibilang banyak merebut hati konsumen, alias laris. Lalu, setelah 5 tahun sudah berkelana di pasar otomotif Indonesia dengan status LCGC, nyatanya ada 2 produk yang mendapatkan sorotan kami karena peforma penjualannya.

Kedua produk ini adalah Datsun Go Panca, beserta Datsun Go+ Panca tentunya, dan juga Suzuki Karimun Wagon R. Eh, tiga kalau begitu, bukan dua. Oke, kita mulai dengan duet LCGC milik Nissan-Datsun ini, yaitu Datsun Go Panca, beserta Datsun Go+ Panca. Duet mobil ini sempat menjadi salah dua diantara beberapa mobil LCGC yang sukses dijual di awal kemunculan LCGC, apalagi sosok Datsun Go+ Panca yang memberikan ruang lebih dan kursi lebih, walaupun kurang manusiawi untuk mereka yang sudah dewasa, kecuali tubuhnya mungil. Dengan harga yang murah berkat insentif pajak, dan opsi 5 serta 5+2 seater, jelas menjadikan kedua LCGC Datsun ini digemari konsumen. Perihal kualitas yang kurang oke pun nampaknya sempat ‘dikesampingkan’, walaupun akhirnya juga menjadi titik lemah keduanya selain fakta bahwa dahulu tak ada varian otomatis.

Lambat laun penjualan makin menurun, dan banyak yang bersuara supaya pihak Datsun segera memberikan update pada keduanya, setidaknya penambahan transmisi dua pedal. Dan benar saja, pihak Datsun menuruti aspirasi masyarakat tersebut, walau memang agak terlambat. Namun apakah setelah munculnya Datsun GO Panca & Go+ Panca, maka penjualan Datsun membaik? Tidak juga. Dari data wholesales Gaikindo, dalam sebulan kemarin Datsun hanya membukukan penjualan wholsales sebanyak 375 unit saja untuk kedua mobil LCGC-nya tersebut. Namun ada yang aneh, karena di data Gaikindo keseluruhan penjualan merupakan varian Manual, dan tak ada data penjualan varian CVT. Kenapa ya?

Sedangkan rivalnya, yaitu Suzuki Karimun Wagon R pun tak baik – baik amat nasibnya. LCGC dari Suzuki ini mencatatkan wholsales di angka 404 unit saja selama bulan Oktober 2018 lalu dari 8 macam varian yang dijualnya. Jelas, keduanya berada di dasar klasemen wholesales LCGC, karena baik Honda Brio Satya, Toyota Calya-Daihatsu Sigra, dan Toyota Agya-Daihatsu Ayla masing – masing setidaknya angkanya sudah ribuan unit dalam sebulan. Nah, lalu apa yang salah dari kedua mobil ini? Entahlah. Namun perlu disadari, umur Toyota Calya-Daihatsu Sigra masih muda, dan duet Toyota Agya-Daihatsu Ayla, serta Brio Satya telah berubah model dibandingkan dengan varian di tahun 2013 silam. Datsun pun sudah melakukan hal serupa, namun masih belum juga mengangkat posisinya. Sedangkan Karimun? Bakal ada generasi barunya di India, namun entah apakah akan diboyong ke Indonesia atau tidak.

Jadi, kalau menurut pendapat kalian bagaimana? Mengapa kedua ataupun ketiga produk LCGC ini bisa terbenam di posisi bawah dalam hal penjualan? Untung nggak ada degradasi, cuma ada discontinue yang menghantui.

Read Prev:
Read Next: