AutonetMagz.com – Pasar otomotif Indonesia dalam 2 tahun terakhir ini diramaikan dengan kehadiran dua pabrikan otomotif asal Tiongkok, yaitu Wuling dan juga DFSK. Nah, nampaknya kedua pabrikan ini juga harus bersiap karena ada 2 kompatriot senegara mereka yang juga berminat untuk melakukan investasi di kawasan Nusantara. Dan kedua pabrikan tersebut adalah BYD dan juga JAC.
Mengutip dari pemberitaan via CNN Indonesia, Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Djamaluddin menyebutkan bahwa ada dua pabrikan asal China yang berniat untuk memindahkan / relokasi pabrik mereka dari Amerika Serikat ke Indonesia sebagai efek perang dagang antara US dan China. Nah, kedua merk tersebut seperti yang kami sebutkan di awal adalah BYD dan juga JAC. Untuk nama pertama, yaitu BYD sendiri sejatinya bukanlah nama yang asing di situs kami, karena sudah beberapa kali kami membahas produk lansiran BYD. Pun begitu bagi publik Indonesia, karena pihak Bluebird sudah menggunakan unit BYD e6 sebagai armadanya.
FYI, BYD Auto sendiri terbilang sebagai salah satu pabrikan yang masih berusia muda, karena baru berdiri di tahun 2003 silam. Pabrikan yang bermarkas di Saanxi, China ini memiliki beberapa komoditas, antara lain adalah passenger car, mobil listrik, bus, truk, dan beberapa produk lainnya. BYD sendiri sempat memiliki hubungan baik dengan Daimler, khususnya Mercedes-Benz. Pada tahun 2010, Shenzhen BYD Daimler New Technology Co sempat menelurkan merk Denza sebagai mobil listrik berbasis Mercedes-Benz B-Class dan dijual di China. Lalu, pabrikan kedua adalaj JAC Motors alias Jianghuai Automobile Co. Nah, kalau BYD usianya masih muda, maka JAC malah kebalikannya.
JAC merupakan salah satu pabrikan otomotif yang berusia tua di China, dimana didirikan pada tahun 1964 silam. Pabrikan yang berkantor di Anhui, China ini memang masih sangat asing di telinga kita, namun kami sempat mengabarkan merk ini 1 kali beberapa bulan silam. JAC saat ini juga sedang menjajaki joint ventures dengan VW di China untuk memproduksi mobil – mobil VW. Nah, jadi sudah ada gambaran kan terkait dua merk yang berminat berinvestasi di Indonesia ini? Saat ini, keduanya sedang berada dalam tahap penjajakan, jadi belum ada kepastian mengenai komitmen mereka.
Berhubung kedua pabrikan asal China ini bergerak di segmen mobil listrik, nampaknya keduanya masih menunggu kejelasan perihal regulasi LCEV yang bakal memberikan kelonggaran bagi mobil yang memiliki tingkat emisi yang rendah. Nah, hal ini menjadi cukup penting karena nampaknya kedua pabrikan ini nampaknya membidik segmen EV di tanah air. Jadi, bagaimana kalau menurut kalian?
Read Next: Wuling Almaz 7-Seater Punya 3 Varian, Ada Yang Dibawah 300 Juta!
