Autonetmagz.com – Kita semua tahu bahwa pasar otomotif memang menjadi salah satu sektor yang terdampak efek buruk dari pandemi COVID-19. Dan kondisi ini bak sebuah mimpi buruk yang harus segera diatas I. Beberapa pabrikan otomotif pun sudah mengambil langkah darurat dengan beberapa strategi seperti penghematan, menjual aset, hingga menggelontorkan diskon dan produk baru untuk menjadi stimulus bagi pasar.
Namun, butuh berapa lama hingga kondisi pasar otomotif ini bisa sepenuhnya Pulih dari efek pandemi? Tentunya tidak ada yang tahu, yang ada adalah prediksi saja. Namun, tentunya bukan prediksi dari sembarang2 orang, melainkan dari mereka yang sudah punya pengalamanan di bidang otomotif selama bertahun – tahun. Salah satunya adalah President & chief executive dari the Center for Automotive Research, Carla Bailo. Dalam pernyataannya kepada Detroit Free Press, Bailo menyatakan bahwa industri otomotif harus bisa beradaptasi dan lebih kolaboraatif untuk menghadapi efek dari pandemi. Bailo memprediksi industri bisa Pulih dalam waktu 2 tahun ke depan. Namun ada catatan nya.
Catatan yang di maksud adalah kondisi pemilihan di tahun ini sudah harus terus membaik, dan jikalau memang terwujud, maka bisa jadi dalam 2 tahun industri otomotif di US bisa kembali ke titik awal. FYI, prediksi penjualan otomotif di US pada tahun ini ada di angka 13 juta unit, yang mana turun 4 juta unit dibandingkan dengan capaian tahun lalu yang ada di angka 17 juta unit. Regional director of state government relations General Motors, Brian O’Connell menyebutkan bahwa pihaknya mengalami kondisi yang buruk pasca efek dari Penutup an pabrik di awal pandemi. Brian menambahkan bahwa pihaknya tidak sanggup menghadapi Penutup an pabrik lagi, walaupun cuma 1 minggu.
Sejak pandemi, penurunan penjualan dari GM mencapai 20%, dimana angka tersebut disertai dengan berkurangnya 20 ribu lapang an pekerjaan. Pihak produsen kendaraan BERMOTOR juga harus memperketat protokol kesehatan di pabrik perakitan mereka, dimana ini menjadi tantangan tambahan bagi mereka. Pilihannya, produksi, atau kesehatan. Jika itu di US, lalu bagaimana dengan di Indonesia? Jika mengacu pada target GAIKINDO, jelas tahun ini mereka tidak berharap banyak. Apalagi beberapa waktu lalu kami juga sempat menulis kabar bahwa penjualan di bulan Agustus tergolong stagnan. Nampaknya Indonesia juga membutuhkan usaha ekstra keras jikalau penjualan ingin kembali ke level semula, yaitu diatas 1 juta unit per tahun.
Bagaimana menurut kalian, kawan? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.
Read Next: Harga DFSK Gelora Bensin Mulai 184 Jutaan di Surabaya