AutonetMagz.com – Sadarkah kalian bahwa beberapa negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) bak berlomba – lomba untuk melakukan percepatan menuju era mobil listrik? Sejumlah negara memang berusaha untuk segera siap untuk masuk ke era elektrifikasi, khususnya untuk mobil listrik. Mulai dari Thailand dan Tax Holiday-nya, lalu Indonesia dengan konsep LCEV, dan yang terbaru adalah Brunei Darussalam. Negara yang kaya dengan minyaknya ini juga akan segera memulai pilot project mereka untuk mobil listrik. Dan rencananya, pilot project untuk EV akan dimulai bulan ini. Yuk kita bahas.
Tekan Emisi, Targetkan 60% EV di 2035
Menteri Transportasi dan Infokomunikasi Brunei, Dati Seri Setia Awang Abdul Mutalib menyatakan program ini dalam pertemuan bersama dengan Dewan Legislatif. Kebijakan ini sendiri merupakan satu diantara 10 strategi utama di bawah Brunei Darussalam National Climate Change Policy (BNCCP) untuk mengatasi perubahan iklim. Nah, menindak lanjuti program ini, Kementerian Transportasi & Infokomunikasi serta Kementerian Energi Brunei Darussalam membentuk satuan tugas bersama dengan Brunei Climate Change Secretariat (BCCS)yang akan bekerja khusus untuk mobil listrik. Program ini akan melibatkan sejumlah stakeholder dan akan dilakukan selama 2 tahun ke depan dengan sejumlah pengawasan dan studi untuk melihat respon publik.
Pihak Brunei Darussalam sendiri menargetkan sekitar 60% dari total kendaraan yang dijual di Brunei Darussalam pada tahun 2035 mendatang adalah mobil listrik. Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Tetap bidang Energi, Haji Azhar bin Haji Yahya. Jika target ini bisa tercapai, maka Brunei Darussalam akan mampu mengurangi emisi CO2 sebanyak 0,3 juta ton. Angka tersebut setara dengan menanam 4,6 juta pohon untuk mengatasi emisi CO2. “Proyek ini sejalan dengan BNCCP yang mana akan membuka jalan menuju emisi karbon yang lebih rendah dan ketahan negara terhadap adanya perubahan iklim”, ujar Haji Azhar. Direktur dari Kementerian Transportasi Darat, Mohammad Aizam bin Haji ABdul Hamid pun menyatakan bahwa pilot program ini akan menentukan rencana jangka panjang di Brunei.
Perbanyak Charging Station
Salah satunya adalah masalah charging station dan juga biaya maintenance serta pembiayaan dan asuransi. Dikutip dari Borneo Bulletin, pihak Brunei Darussalam memprioritaskan kawasan Belait dan Temburong untuk mendapatkan charging station. Kedua daerah ini memang menjadi bagian dari pilot project di bawah BCCS. “Sebagai langkah awal, Pemerintah akan bekerja sama dengan Brunei Shell Marketing untuk pembuatan charging station di sejumlah lokasi“, ujar Awang Haji Mat Suny, Menteri Energi Brunei Darussalam. Beliau juga menyatakan bahwa pihak Pemerintah membuka peluang untuk sektor privat dan pemilik bangunan komersial untuk menyediakan charging station sehingga ada kepercayaan dari publik terhadap penggunaan kendaraan listrik.
Oiya, pilot project ini akan diperkenalkan secara resmi 25 Maret 2021 mendatang. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Yamaha Jatim Beri Potongan 50% Untuk Jasa Servis, Biar Rajin Servis!