AutonetMagz.com – Jaman terus berkembang, dan dunia otomotif pun tak ketinggalan mengikuti dan menyejajarkan langkahnya dengan teknologi – teknologi terkini yang kian canggih. Jika menilik satu dekade lalu, sistem parkir otomatis merupakan sebuah sistem yang terlihat sangat canggih dan mampu membuat orang melongo saking herannya. Itu satu dekade lalu, saat ini, hal tersebut sudah jamak diaplikasikan ke mobil – mobil mewah, mobil kelas menengah yang mendapatkan fitur tersebut adalah Ford Focus.
Nah, kembali ke masa kini, salah satu perkembangan teknologi di dunia otomotif yang cukup gencar saat ini adalah autonomous driving atau self-driving system. Banyak pihak berbondong – bondong menyisihkan dana mereka untuk melakukan riset di bidang ini. Kenapa? Karena itulah masa depan kawan. Di masa depan anda tak perlu menyetir sendiri, kecuali anda driving enthusiast tentunya. Selain perusahaan terkenal macam Google dan Microsoft, kini ada pemain lain yang akan ikut terjun di bidang ini.
Adalah BOSCH yang merupakan supplier otomotif kelas kakap di dunia, yang tidak sendirian namun menggandeng raksasa teknologi, NVidia. Kolaborasi ini akan menghasilkan sebuah penelitian di bidang artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan tersebut akan ditanamkan ke dalam mobil guna membuat sang mobil mampu berjalan sendiri. Tentu langkah ini seperti respon terhadap Intel yang baru – baru ini membeli Mobileye, sebuah perusahaan yang menjadi salah satu leader dalam hal autonomous driving technology.
Dikutip dari laman Autofreaks.com, CEO BOSCH Dr. Volkmar Denner mengatakan bahwa mobil dengan teknologi self-driving adalah sebuah tantangan yang akhirnya bisa dipecahkan dengan menggunakan deep learning dan AI. Sistem AI BOSCH akan menggunakan basis dari NVidia DRIVE™ PX Technology dengan menggunakan Xavier, sebuah superchip AI untuk mobil.
Xavier adalah single-chip processor pertama di dunia yang sengaja didesain untuk meraih level 4 untuk autonomous driving. Dengan menggunakan DRIVE™ PX AI, BOSCH akan membangun sistem untuk autonomous cars yang akan diproduksi massal. Dan sistem AI akan menjadi otak untuk mengkomputasi ruwetnya proses dalam self-driving car. Beberapa fiturnya nanti adalah seperti memprediksi situasi sekitar mobil, mengerti lingkungan 3D, menentukan lokasi dalam peta, dan memprediksi tingkah laku dan posisi obyek lain di sekitar mobil. Sangat geek, namun itulah masa depan kawan.
Dengan berkembang pesatnya teknologi macam ini, dan banyak dilakukannya penelitian bahkan oleh perusahaan yang sebelumnya tidak kita tebak, maka makin dekatlah masa depan itu dengan realita. Bagaimana tanggapanmu kawan? Future is ahead.
Read Next: Line-up Terlalu Banyak, Mercedes-Benz dan BMW Berniat Hapus Model
