AutonetMagz.com – Setelah memantapkan langkah untuk memproduksi versi bertenaga listrik untuk mobil MINI, pihak BMW kini melirik pasar potensial untuk merakit dan menjual dari mobil – mobil listrik MINI di kemudian hari. Dan nampaknya pasar China adalah pasar yang empuk untuk menjadi sasaran dari MINI EV ini.
Mengapa pasar China bisa menjadi pasar yang empuk untuk MINI EV? Jawabannya mudah, pertama pasar China adalah salah satu pasar otomotif terbesar di dunia. Kedua, para pabrikan mobil di China harus memiliki minimal satu produk EV untuk melanjutkan eksistensinya di Negeri Tirai bambu tersebut, dan terakhir di China sendiri BMW Group bisa menggandeng pabrikan lokal untuk membantu produksi dari MINI EV, sehingga bisa mendapatkan keringanan dalam hal pajak dan ketentuan lainnya. Kehadiran MINI EV di China sendiri akan membuka gerbang mobil ini masuk ke kawasan Asia dengan banderol lebih murah. Jadi, jelas memilih China menjadi tujuan produksi MINI EV adalah pilihan yang strategis.
Pihak BMW sendiri telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan salah satu perusahaan otomotif asal China, yaitu Greatwall. Tak asing dengan pabrikan ini? Ya jelas, karena pabrikan inilah yang memproduksi SUV bernama Haval, yang juga beberapa waktu lalu ingin membeli merk Jeep dari FCA. Nah, dengan kerjasama antara BMW dan juga Greatwall, maka praktis kedua perusahaan ini akan bahu membahu untuk memproduksi MINI EV. Bagi BMW, sudah jelas apa keuntungan joint venture ini seperti yang kami sebutkan diatas. Dan bagi Greatwall sendiri, joint venture ini akan meningkatkan teknologi dan image dari pabrikan mereka, apalagi pihak Greatwall sendiri juga berniat untuk melebarkan sayap ke pasar Internasional.
Diproduksinya MINI EV di China sendiri juga menjadi penanda produksi mobil listrik pertama Mini diluar kawasan Eropa, walaupun entah kapan produksi dari mobil ini akan dimulai di China. Untuk MINI EV produksi Eropa sendiri akan mulai diproduksi di pabrik MINI di Oxford, Inggris. BMW Sendiri bukan pertama kali menggandeng pabrikan asal China, karena sebelumnya pabrikan asal Jerman ini juga sudah berkolaborasi dengan Brilliance yang masih berlangsung hingga saat ini. Kolaborasi antara BMW dan Greatwall ini sendiri sebenarnya sudah terendus dari bulan Oktober 2017 silam, namun baru beberapa waktu belakangan ini pihak BMW dan Greatwall mengumumkannya ke publik.
Dengan diresmikannya kerjasama antara BMW dan Greatwall, maka jelas pasar mobil listrik di Asia akan semakin dipenuhi oleh produk baru. Beberapa pabrikan Jepang seperti Honda, Toyota dan Mazda pun sudah memilih China sebagai tempat pengembangan dan perakitan mobil lsitrik mereka. Bakal masuk Indonesia nggak ya? Bagaimana menurut kalian?
Read Next: Volkswagen T-Roc Convertible Meluncur di 2020