AutonetMagz.com – Kehadiran duet Toyota Raize dan Daihatsu Rocky memang memberikan angin segar pada pasar otomotif di Jepang dan juga di Indonesia. Duet SUV mungil ini ternyata mendapatkan respon yang positif dari konsumen, dan disambut pula oleh produsen dengan menghadirkan versi hybrid yang menggunakan teknologi e-Smart Hybrid. Namun, sebuah kabar kurang menyenangkan muncul baru – baru ini, dimana Toyota dan Daihatsu menarik kembali atau me-recall belasan ribu unit Toyota Raize dan Daihatsu Rocky yang menggunakan teknologi hybrid. Ada apa gerangan? Mari kita bahas lebih lanjut.
Masalah di Program Computer
Baru – baru ini, Daihatsu Motor Japan mengumumkan sebuah kampanye recall untuk Daihatsu Rocky Hybrid, dimana hal yang sama juga dilakukan oleh Toyota. Nah, masalah yang timbul pun sama di kedua model ini, dimana adanya problem pada bagian Engine Control Computer. Secara total, ada 11.349 unit Toyota Raize dan Daihatsu Rocky Hybrid yang terdampak program ini. Kalau mau dirinci, untuk Toyota Raize Hybrid yang bermasalah ada sebanyak 7.928 unit yang merupakan unit produksi antara 1 November 2021 hingga 23 Desember 2021. Untuk Daihatsu Rocky Hybrid, ada 3.421 unit yang terdampak yang merupakan unit produksi 1 November 2021 hingga 23 Desember 2021. Lantas, seperti apa masalah yang muncul? Jadi, Daihatsu menemukan adanya fakta bahwa program untuk engine control computer yang betugas untuk menghasilkan tenaga atau power generation di versi hybrid tidak bisa bekerja sesuai dengan semestinya. Artinya, mobil tidak bisa kembali menyala saat harus berakselerasi secara mendadak ketika mesin mati saat berkendara (idling start stop aktif).
Setelah itu, akan ada warning light yang menyala, dan akselerasi mobil akan memburuk. Kalau dipaksakan berjalan, maka kemungkinan terburuk adalah mobil tidak bisa digunakan karena baterai tidak terisi dengan sempurna. Jadi, daya minimal yang dibutuhkan untuk menggerakkan mobil tidak bisa tercapai. Nah, melalui program recall ini, Daihatsu dan Toyota akan mengubah dan meningkatkan kinerja program yang digunakan di engine control computer tersebut. Konsumen Toyota Raize Hybrid dan Daihatsu Rocky Hybrid akan diberikan pemberitahuan resmi melalui surat. Tentunya ini menjadi sebuah hal penting, karena peran program di engine control computer tersebut sangat krusial. Setidaknya, Daihatsu dan Toyota bisa menemukan problem ini di fase awal penjualan Toyota Raize Hybrid dan Daihatsu Rocky Hybrid. Ini juga bisa menjadi pembelajaran penting bagi duet brand asal jepang itu untuk penerapan sistem serupa di mobil yang lain. FYI, teknologi e-Smart Hybrid ini juga baru pertama kali diterapkan di duet Toyota Raize Hybrid dan Daihatsu Rocky Hybrid.
Mirip Teknologi e-Power Nissan
Yuk sedikit kita bahas mengenai teknologi hybrid di Toyota Raize Hybrid dan Daihatsu Rocky Hybrid. Jadi, teknologi e-Smart Hybrid sendiri menggunakan sistem hybrid bertipe seri alias mirip teknologi Nissan e-Power. Jadi, mesin 1.200cc yang digunakan di duet SUV mungil ini hanya bertugas sebagai generator saja untuk menghasilkan listrik yang nantinya akan digunakan oleh motor listrik. Kenapa kok pakai mesin 1.200cc? bukan 1.000cc Turbo yang digunakan di Raize dan Rocky? Mudah, karena mesin tidak akan mengintervensi sistem gerak, jadi untuk apa menggunakan mesin turbo. Daihatsu mencanangkan target 2.000 unit per bulan untuk Daihatsu Rocky, dimana 700 unit diantaranya diharapkan dari tipe e-Smart Hybrid. Untuk tipe Hybrid sendiri hanya dipasarkan 2 tipe, yaitu X dan Premium yang masing – masing dibanderol 2.116.000 Yen atau setara 265 jutaan dan 2.347.000 Yen atau setara 295 jutaan Rupiah. Harga yang ditawarkan sedikit lebih mahal dari tipe X dan Premium dengan mesin 1.000cc Turbo, sekitar 2,5 hingga 4 jutaan lebih mahal.
Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Pasar Bebek Masih Diminati, Honda Segarkan Tampilan Revo Series