Surabaya, AutonetMagz.com – Dalam sesi diskusi santai yang digelar oleh Astra Daihatsu Jatim beberapa waktu lalu, kami mendapatkan kesempatan untuk berbincang dengan David Gunawan selaku Regional Head Astra Daihatsu Jatim, Bali dan Nusra. Dan dalam kesempatan tersebut, kami pun menanyakan mengenai komposisi penjualan Astra Daihatsu di 3 regional yang berbeda tersebut. Dan kenyataannya, ada sejumlah fakta menarik yang menunjukkan bahwa karakter ketiganya berbeda satu sama lain. Seperti apa? Yuk kita bahas.
Martket Jatim Cenderung Balance
David menjabarkan bahwa Jatim, Bali, dan Nusra memiliki karakter konsumen yang berbeda, dan itu juga berpengaruh terhadap capaian penjualan mereka di ketiga lokasi tersebut. “Di Jawa Timur relatif seimbang, balance. Jadi segmen LCGC di Jatim besar, tapi segmen 7 seater seperti Xenia dan Terios juga besar. Begitu juga dengan sektor komersial. Namun, memang sektor komersial saat ini sedang menurun kalau dibandingkan beberapa tahun lalu” ungkap David. Faktor banyaknya kota besar di Jawa Timur seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, hingga Kediri dan Jember membuat persebaran produk Daihatsu cenderung merata, baik di segmen komersial maupun passenger car.
Bali Suka 7 Seater, Nusra Suka LCGC
Nah, hal yang berbeda justru terjadi di Bali. Awalnya, kami mengira segmen LCGC khususnya di segmen Daihatsu Ayla akan menjadi yang terlaris. Namun, kenyataannya berbeda. “Xenia dan Rush kita sangat laku di Bali. Banyaknya kebutuhan konsumen untuk disewakan atau rental membuat konsumen memutuskan untuk membeli mobil 7 seater dengan harga yang menarik” ujarnya. Walaupun begitu, bukan berarti segmen LCGC di Bali tidak baik, hanya saja dominasi 7 seater lebih terlihat nyata di Bali. “Bahkan Xenia dan Terios itu pemimpin pasar di Bali, dan capaian itu membuat kami menjadi nomor 1 di Pulau Dewata” tambahnya. Fakta unik, dimana Daihatsu mencatatkan penjualan yang sangat positif di Pulau Bali.
Sedangkan Nusa Tenggara punya pendekatan yang berbeda lagi. Berhubung Nusa Tenggara berada di sejumlah pulau yang terpisah-pisah, ketersediaan layanan 3S di sana memang lebih terbatas. “Melihat kondisi geografis dan juga ekonominya, di Nusa Tenggara segmen LCGC yang paling tinggi. Tetapi, ada fakta lain yang menarik, dimana dominasi konsumen Nusa Tenggara membeli mobil secara tunai ketimbang kredit” jelasnya. Ketiga wilayah ini tentunya hanya sebagian kecil saja dari Indonesia, namun sudah cukup menunjukkan bahwa karakter daerah juga menentukan produk apa yang laku dari sebuah brand.
Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: All New Suzuki Grand Vitara Hybrid Resmi Diterima Konsumen Pertama di Indonesia!!