Autonetmagz.com – Kemajuan teknologi bidang otomotif layaknya sebuah aliran air yang mengalir sangat deras. Bagaimanapun caranya kita memerhatikan, mengikuti, bahkan berusaha untuk mengunggulinya, tetap saja aliran air menjadi yang terdepan dan seakan tak memiliki ujung. Begitupun juga dengan teknologi kendaraan, kita tidak bisa mengungguli kemajuannya. Yang bisa kita lakukan hanyalah mengikuti, memperhatikan, dan coba beradaptasi dengan aliran kemajuan tersebut.
Bagaimana caranya kita beradaptasi dengan kemajuan teknologi otomotif? Banyak cara yang bisa kita lakukan seperti ikut andil dalam lini masa kemajuan teknologi, perhatikan terus teknologinya agar selalu update sehingga dapat mengikuti perkembangan, hingga membuat peraturan yang dapat menyesuaikan kehidupan kita dengan teknologi mobilitas terbaru. Pada cara yang terakhir itulah, Amerika Serikat (AS) beradaptasi dengan teknologi otomotif masa kini, hingga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di sana.
Pada masa pemerintahan presiden yang fenomenal yaitu Trump, kali ini negara liberal itu memperbaharui peraturan atau regulasinya mengenai kendaraan autonomous. Dalam perubahan regulasi tersebut, intinya berisikan mengenai kendaraan tanpa awak yang tidak memiliki spion, pedal, maupun setir sekarang dapat di jalankan secara bebas pada jalanan umum. Perubahan regulasi yang sangat berani memang, namun tim administrasi pemerintahan Trump juga melakukannya berdasarkan dari beberapa hal berikut.
Pihak National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) AS telah mempublikasikan dokumen tentang pertimbangan kebutuhan dan kepatutan standar keamanan untuk kendaraan otonom masa kini pada pekan lalu. Dalam laporan yang memiliki nama ‘Automated Vehicles 3.0’ itu, isinya mengatakan bahwa persyaratan keselamatan yang terdahulu dapat menjadi sebuah penghalang yang tidak diinginkan pada karya inovasi masyarakatnya. Jadi secara singkat, pemerintah AS sendiri sadar bahwa peraturannya dapat menghalangi kemajuan pemikiran masyarakat yang ada di dalam lingkungan peraturan tersebut. Jadi kemungkinan pemasaran produk mobil tanpa setir, pedal, maupun spion pun semakin besar.
Elaine L. Chao selaku Menteri Departemen Transportasi AS sendiri mengatakan kalau mobil otonom memiliki potensi untuk mengurangi tingkat kecelakaan bahkan kematian di jalan raya seluruh dunia. Walaupun memang saat ini masih banyak kasus kecelakaan yang melibatkan mobil tanpa awak, tetapi teknologi canggih itu memang dapat mengurangi aspek human error di jalanan. Namun hal tersebut juga tak menutup kemungkinan adanya ‘technology error‘ dalam pengoperasian mobil otonom. Memang banyak kemungkinan yang bias terjadi pada teknologi ini.
Untuk saat ini, NHTSA dan Departemen Transportasi AS belum memberitahukan waktu pasti dalam pengimplementasian regulasi terbaru mengenai mobil otonom tersebut. Namun dapat kami simpulkan bahwa gerbang untuk inovasi teknologi mobilitas terbaru akhirnya bisa terbuka lebar, di Amerika Serikat sana. Mungkin ini adalah saatnya kita memasuki era baru dalam dunia otomotif. Kami berharap Tanah Air kita juga bisa membuat peraturan yang tak membatasi inovasi seperti ini.
Dengan adanya peraturan di atas, kemajuan industri otomotif pun akan semakin pesat dan bisa melampaui angan-angan kita. Jalan bagi para manufaktur yang bergerak dalam segmen mobil otonom ini juga menjadi tak terhalang regulasi lagi. Untuk pembahasan di atas apakah anda memiliki opini tersendiri? Muatkan pemikiran kalian pada kolom komentar di bawah agar kita dapat mengetahui pendapat masyarakat Indonesia mengenai hal ini.
Read Next: Paten BMW 3-Series Touring 2019 Bocor Ke Publik, Cakep?