AutonetMagz.com – Sebanyak 800.000 mobil dari China dapat dijual di Eropa pada tahun 2025, dengan sebagian besar dari mereka adalah full-electric. Sebuah studi PwC telah mengungkapkan bahwa sebagian besar peningkatan penjualan global battery electric vehicle (BEV) dapat dikaitkan dengan China. Ada sekitar 1,5 juta BEV terjual pada kuartal ketiga tahun ini, meningkat 94% dari kuartal ketiga tahun 2021. EV terbukti sangat populer di China.
Memanfaatkan Situasi
Di balik kesuksesan penjualan besar di China, para produsen mobil diharapkan dapat memperluas kehadiran mereka dengan cepat di seluruh Eropa. PwC mencatat bahwa mereka dapat memiliki pangsa 3,8% hingga 7,9% dari penjualan EV Eropa pada tahun 2030. Tentu saja, tidak semua EV ini akan datang dari produsen mobil China. Karena sekitar 330.000 dari 800.000 EV buatan China akan berasal dari produsen mobil luar China seperti Tesla, BMW, dan Renault.
PwC mencatat bahwa masalah supply chain telah berdampak buruk pada produsen mobil Eropa dan merek China ingin memanfaatkan kondisi pasar saat ini. “Produsen China, di sisi lain, telah mengoptimalkan dan mengembangkan produk mereka di pasar domestik, sehingga mereka sekarang membawa model BEV yang terjangkau, teknologi inovatif, dan konsep baru ke Eropa,” Kata Germany partner and automotive leader PwC, Felix Kuhnert dalam Europe Autonews.
Prediksi Kedepannya
Studi tersebut mencatat bahwa sekitar 200.000 kendaraan dari merek Cina akan dijual di Eropa tahun ini. Terdiri dari 90.000 full-electric, 40.000 plug-in hybrid, dan sisanya akan memiliki mesin pembakaran konvensional. Jika kendaraan buatan China membanjiri pasar Eropa seperti yang diharapkan, Eropa dapat berubah menjadi importir mobil dengan surplus impor lebih dari 221.000 kendaraan pada tahun 2025.
Produsen EV terkemuka asal China selama tujuh bulan pertama tahun ini adalah MG SAIC dan Polely dari Geely. Merek lain seperti Nio dan XPeng sejauh ini berjuang untuk membuat impact. Di Eropa Barat, merek asal China memiliki pangsa 5,2% dari pasar EV pada paruh pertama tahun ini, dibandingkan dengan 3,8% pada paruh pertama tahun 2021. Volume yang signifikan diharapkan tahun depan dari joint venture Smart, Geely dan Mercedes-Benz, yang akan membangun generasi baru EV di China daripada di Eropa.
Read Next: Bangkitnya Lancia Lewat 3 Model Baru Di Penghujung 2022