AutonetMagz.com – Dari dahulu kita selalu mendengar kalimat pengobar semangat bahwa generasi muda Negeri ini bisa melakukan apapun, dan faktanya, memang begitu. Sadar ataupun tidak, Generasi Muda Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berinovasi dan bersaing di kancah Internasional. Dan ini telah dibuktikan dengan kiprah Anak bangsa selama 10 tahun terakhir di Shell Eco Marathon (SEM). Lantas, setelah 10 tahun, bagaimana perjalanan Shell dan Anak Muda Indonesia? Yuk kita bahas.
Jadi, tahun 2020 ini adalah penanda 10 tahun sudah Anak Bangsa ikut serta dalam kegiatan Shell Eco Marathon (SEM) Asia. Sudah ada puluhan bahkan ratusan anak muda Indonesia yang berkompetisi di ajang ini, dan tak sedikit yang pulang dengan kebanggaan yang besar karena berhasil meraih titel juara. “SEM mengambil peran penting dalam menginspirasi generasi muda Indonesia. Dalam perjalanan 10 tahun partisipasi Indonesia di SEM, kita patut bangga dengan peningkatan jumlah mahasiswa yang terlibat yaitu sebanyak lebih dari 200% dan jumlah partisipasi kampus yang hanya 4 di tahun 2010 menjadi lebih dari 25 institusi pendidikan pada 2020“, ujar President Director & Country Chair Shell Indonesia Dian Andyasuri.
Sedikit kilas balik, perjalanan anak muda Indonesia di SEM dimulai dengan 9 team yang berpartisipasi dalam kategori internal combustion. Dan yang terbaru, pada tahun 2020 ini bertumbuh menjadi 16 team untuk kategori internal combustion dan 15 team dengan kategori mobil listrik dan hydrogen fuel cell. Indonesia juga berhasil memukau khalayak dunia di ajang Drivers’ World Championship (DWC) sebagai perwakilan regional Asia. Dalam kesempatan yang berbeda, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bahkan berhasil meraih gelar juara dengan mengalahkan tim pesaing dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.
Merayakan semangat dan prestasi para inovator muda Indonesia tersebut, Shell Indonesia meluncurkan buku bertajuk “Shell Eco-Marathon Stories: A Quest of Contribution on Developing Indonesia Innovative Talents” yang menjadi bukti setiap langkah dan perjuangan anak muda Indonesia dalam ajang SEM Asia. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana yang menjadi salah satu pembicara dalam webinar mengatakan, “Generasi muda adalah aktor utama dalam mencapai target penurunan efisiensi energi sebesar 1% per tahun, bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025, dan penurunan emisi CO2 sebesar 198 juta ton CO2 pada sektor energi ditahun 2025.“
Mewakili institusi pendidikan, dalam webinar tersebut Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof. Mochammad Ashari menyatakan bahwa pihak universitas senantiasa menyambut dan mendukung program Shell Eco-marathon karena misinya sejalan dengan misi perguruan tinggi. Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Porsche dan Siemens Kolaborasi Ciptakan Bensin Ramah Lingkungan