AutonetMagz.com – Sebagai pabrikan dengan citra mobil yang safety-nya luar biasa tinggi, bukan Volvo namanya kalau tidak menjamin keselamatan pengendara dan orang lain di sekitarnya. Tapi selain citra keselamatan, sepertinya mereka ingin menambah citra baik sebagai pabrikan dengan tanggung jawab yang tinggi. Itu tersirat dengan pernyataan Volvo ketika ditanya tentang mobil autonomous mereka.
Sedikit penjelasan, kemarin Volvo sudah memamerkan bagaimana mobil autonomous atau self-driving mereka bekerja. Sistem self-driving milik Volvo diklaim lembut, halus dan aman. Saking amannya, menurut Volvo sistem itu tidak perlu input dari pengendaranya karena sistem self-driving mereka cukup pintar. Jika anda penasaran, mungkin bisa simak presentasinya di video berikut ini.
Sistem yang menarik, tapi bagaimana kalau sewaktu-waktu sistem tersebut membuat mobil mengalami kecelakaan? Nah, seperti dilaporkan Car & Driver, CEO Volvo, Hakan Samuelsson yang sedang berada di kedubes Swedia di Washington DC menyampaikan sesuatu yang ambisius dan bisa membuat takjub. Katanya, Volvo akan membayar penuh kerugian jika mobil self-driving mereka menyebabkan kerugian material bagi orang lain. Wow, berani sekali ya?
Akan tetapi, sebenarnya bukan hanya Volvo yang berani – atau nekat – dengan mengeluarkan pernyataan seperti itu. Dua perusahaan lain, yakni Mercedes Benz dan Google juga menyampaikan hal yang sama. Namun, karena Google sekarang tidak punya mobil jualan (bukan Google Car seperti Subaru Impreza, Lexus RX dan Chevrolet Captiva yang kadang suka kelihatan di jalan), praktis rival Volvo untuk sekarang hanya Mercedes Benz.
Khawatir juga dengan efek dominonya, mengingat tidak semua orang di luar sana adalah orang baik, alias ada saja orang licik yang suka mengambil kesempatan dalam kesempitan. Untungnya, sistem self-driving Volvo punya ribuan sensor yang bakal mendeteksi jika ada tindakan yang tidak wajar, misalnya sengaja ingin menabrakkan mobil. Jika hal itu terjadi, tindakan pencegahan akan dilakukan, contohnya dengan rem otomatis.
Perlu diingat, ganti rugi yang akan dibayar oleh Volvo hanyalah ganti rugi yang disebabkan mobil yang mengemudi sendiri tanpa input dari pengendara, alias jika sistem self-driving-nya error. Jika anda mengendarai manual Volvo anda dan kemudian mengalami kecelakaan, belum tentu ganti ruginya ditanggung Volvo.
Anda mau berbohong dengan bilang “Ini Volvo saya nabrak karena sistem anda error, sistem self -driving Volvo tak berguna, saya mau tuntut Volvo!” padahal penyebab kecelakaannya adalah anda pun percuma, karena mobil Volvo punya catatan penggunaan yang direkam dalam otak mobilnya, siapa yang menyebabkan kecelakaan, manusia atau komputer. Artinya : Jangan coba-coba ngibul!
Jika CEO-nya sampai berkata senekat itu, berarti memang CEO-nya percaya dengan kemampuan para engineer dan software developer yang mengerjakan sistem self-driving ini. Di samping itu, tentunya Volvo yakin tingkat kegagalan sistem mereka bakal sangat minim, bahkan mungkin mendekati nol.
Luar biasa juga ya keberanian Volvo dalam menjamin sistemnya, termasuk jaminan jika sistemnya error dan menimbulkan kerugian. Bagaimana menurutmu aksi Volvo ini? Mungkin tidak ya ada produsen lain setelah Volvo dan Mercedes Benz yang mau ikutan bilang hal yang sama? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Ford Fiesta RS TIdak Akan Dibuat, Tapi Crossover Kencang Mungkin Direalisasikan