AutonetMagz.com – Industri otomotif sebenarnya diharapkan bisa kembali gemilang di tahun 2021 ini, karena sektor ini sempat babak belur karena pandemi COVID-19 tahun lalu. Namun, ternyata tantangan yang harus dihadapi oleh automaker tidak hanya berhenti pada pandemi saja. Selain hadirnya second wave COVID-19 dengan sejumlah mutasinya, pabrikan harus menghadapi kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Belum lagi, mereka juga harus menerima kenyataan bahwa ada chip shortgae yang membuat produksi terganggu. Alhasil, dua pabrikan besar asal Jepang yaitu Toyota dan Isuzu harus menghentikan sementara produksinya di Thailand.
Stop Produksi Karena Banyak Faktor
Mengutip informasi via AutoIndustriya, Toyota dan Isuzu dikabarkan akan menghentikan sementara produksi mereka di Negeri Gajah Putih. Nah, penghentian produksi secara sementara ini akan diberlakukan selama 1 minggu. Sumber mencatatkan bahwa alasan terbesar keduanya melakukan penghentian produksi sementara adalah karena keterbatasan chip semikonduktor. Sebenarnya, masalah ini adalah masalah global, dan beberapa pabrikan di sejumlah negara pun mengalami masalah serupa. Lalu, apakah masalah ini saja yang membuat pabrikan otomotif menghentikan sementara produksi? Tentu tidak. Ada masalah lain yaitu persebaran kasus COVID-19 yang tinggi. Nah, untuk kasus ini, kejadian tidak terjadi di level pabrikan, melainkan di sektor supplier. Walaupun pabrikan menerapkan prokes ketat, namun bila kasus menyebar di level vendor, maka pabrikan juga akan kesusahan melakukan produksi.
Ada 2 pabrik perakitan Toyota yang akan berhenti beroperasi sementara, yaitu di Chachoengsao dan Samrong. Di Chachoengsao, Toyota memproduksi sejumlah model yang volume maker, seperti Toyota Yaris ATIV, Toyota Yaris, Toyota Vios, Toyota Corolla Altis, Toyota Corolla Cross, Toyota C-HR, dan Toyota Camry. Sedangkan Pabrik Toyota di Samrong memproduksi Toyota Hilux dan Toyota Fortuner. Kedua pabrik perakitan ini akan berhenti selama 1 minggu karena kondisi tersebut. Sedangkan pabrik perakitan Toyota di Ban Pho yang juga merakit Toyota Hilux juga akan berhenti produksi sementara. Sedangkan Isuzu kabarnya juga melakukan hal serupa. bedanya, tidak ada pengumuman resmi terkait penghentian sementara produksi Isuzu. Namun, Isuzu dan Toyota memiliki supplier yang sama.
Berdampak ke Pasar Indonesia?
Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Apakah pabrikan otomotif di Indonesia juga menghentikan produksi? Sejauh ini, belum ada pabrik otomotif di Indonesia yang menghentikan prpduksi. Kebanyakan hanya menerapkan prokes ketat dalam masa PPKM, utamanya bagi pabrikan yang mengekspor barangnya ke luar negeri. Dengan berhentinya sementara produksi mobil Toyota dan Isuzu di Thailand, kami belum bisa memprediksi apakah akan ada dampak ke pasar Indonesia. FYI, sejumlah mobil Isuzu dan Toyota yang dijual di Indonesia merupakan rakitan Thailand. Toyota memiliki cukup banyak produk CBU Thailand, khususnya jajaran hybrid mereka. Sejumlah model non hybrid seperti Toyota Camry dan Toyota Corolla Altis juga didatangkan dari Negeri Gajah Putih itu. Semoga tidak ada kendala pasokan untuk pasar Indonesia.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Yamaha Jatim Sediakan N-MAX Untuk Antar Paket Isoman