AutonetMagz.com –Entah apa yang ada di kepala Toyota. Merek berlogo tiga elips ini sudah berbisik-bisik kepada anak buahnya, Daihatsu untuk membuat sebuah perusahaan baru yang akan fokus di kendaraan kecil nan ringkas yang dinilai cocok untuk negara-negara berkembang di dunia, dan mengingat status Indonesia adalah negara berkembang, kami tak akan kaget kalau nanti pasar kita jadi salah satu target empuk.
Perusahaan baru ini akan didirikan pada Januari 2017 mendatang. Karena Diahatsu paling piawai membuat mobil-mobil kecil yang murah dan efisien, Daihatsu akan duduk sebagai expert dalam perusahaan ini, sementara Toyota menyediakan sumber daya dan knowledge-nya. Setidaknya begitu menurut pernyataan resmi kedua belah pihak.
Meski Daihatsu diperkirakan akan memegang tonggak pimpinan perusahaan baru ini, seorang juru bicara berbicara kepada kepada AutoNews kalau model-model baru dari perusahaan ini akan dijual di bawah merek Toyota. Apa ini maksudnya seperti Rush-Terios, Avanza-Xenia, Agya-Ayla dan Sigra-Cayla? Semua mobil itu Daihatsu yang bikin, tapi Toyota menjualnya dengan logo mereka dan harganya jadi naik?
Entah, soalnya pernyataan resmi mereka bilang kalau perusahaan ini posisinya nanti tidak akan sama dengan Toyota, jadi mungkin ada maksud lain dari kata-kata “di bawah merek Toyota”. “Dengan membentuk internal perusahaan, Toyota berniat untuk belajar dari daya saing Daihatsu yang fundamental dan mengubah cara kita bekerja,” kata Shigeki Terashi, Executive Vice President Toyota.
“Kami akan lebih memajukan ilmu kami yang dibudidayakan dalam pembuatan mobil kecil dan menjadi kekuatan pendorong Toyota Group, tidak hanya untuk mobil kecil, tetapi juga untuk mobil murah bagi pasar negara berkembang, “tambah Presiden Daihatsu Masanori Mitsui. “Untuk Daihatsu, inisiatif ini merupakan kesempatan penting bagi pertumbuhan yang sangat besar dan berkelanjutan.”
Alasan lain, kemungkinan karena Toyota ingin memiliki kehadiran kuat di daerah seperti Amerika Latin, India dan negara-negara seperti Rusia. Meskipun beberapa pasar negara berkembang tengah menurun baru-baru ini, para pembuat mobil masih melihat mereka sebagai target utama yang akan membantu secara signifikan dalam volume penjualan mereka.
Kami rasa sih ini agak berlebihan sampai bikin perusahaan baru segala. Daihatsu kurang piawai apa lagi coba dalam membuat mobil kecil, murah dan efisien? Kami rasa daripada repot-repot bikin perusahaan baru, lebih baik sumber daya di Daihatsu dimaksimalkan supaya cakupannya lebih luas. Jangan sampai nasib perusahaan barunya seperti Scion yang hanya bertahan 10 tahunan karena salah strategi. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Kawasaki Ninja 650 terbaru diperkenalkan di INTERMOT 2016