Jakarta, AutonetMagz – Awalnya kami sedikit bingung, “oleh-oleh apa yang akan kami tulis kepada pembaca setia AutonetMagz setelah pulang dari Media Test Drive Ford Fiesta EcoBoost di Bali bersama PT Ford Motor Indonesia?”. Pasalnya kami telah melakukan test drive sekitar 3 bulan lalu baik berupa tulisan maupun video review secara komprehensif untuk Ford Fiesta varian 1.5L S AT dan 1.0 EcoBoost AT.
Berhubung kebetulan penulis mendapatkan team yang sama-sama memiliki passion di roda empat, kami meminta kepada panitia untuk menukar unit test drive kami dengan varian transmisi manual yang hanya digunakan untuk panitia di hari ke-2. Yup, kami bertiga memang penasaran sekali dengan impresi dari versi manual untuk mesin terbaik di dunia yang 3 kali berturut-turut mendapatkan Engine of The Year ini. Akhirnya setelah makan malam, kami mendapatkan kesempatan untuk menggunakan Ford Fiesta EcoBoost 1.0 L dengan transmisi manual.
“Mas, kalau bawa transmisi manual coba adaptasi dulu ya, soalnya beda sama manual biasa” Begitu kata instruktur kami ketika menyerahkan Fiesta EcoBoost manual ini, semakin penasaran saja rasanya nih.
First Impression
Masuk ke dalam interior rasanya tidak ada perbedaan signifikan antara transmisi manual dan automatic selain pada tuas transmisi yang digunakan. Posisi tuas transmisi diletakan cukup tinggi dan nyaman untuk dioperasikan. Yang menarik ketika saya menyentuh pedal kopling, rem dan gas, saya teringat kepada BMW E46 manual yang sudah lama saya rindukan. Karena cukup sulit saat ini menemukan mobil Eropa dengan performa tinggi yang memiliki transmisi manual. Letak antara pedal dibuat berdekatan dan sangat mudah dioperasikan, dari sini saya langsung merasa ini adalah mobil yang berbeda dengan mobil Jepang kebanyakan dari posisi pedalnya. Untuk anda yang biasa menggunakan mobil Jepang, mungkin anda akan tidak terbiasa, namun jika anda terbiasa membawa mobil Eropa, pasti anda akan mengatakan beginilah seharusnya pedal mobil diletakkan.
Tekan tombol “Power”, mesin menyala dan sekali lagi masih sama rasanya dengan varian automatic 6 percepatan Powershift dual clutch. Mulai dari suaranya yang hening dan getaran yang minim masih menjadi ciri khas di Ford Fiesta EcoBoost ini meskipun menggunakan mesin 3 silinder. Saya langsung menekan pedal kopling dan… Hmm…. Pedal koplingnya ternyata sangat nikmat dan memiliki feeling yang sangat baik. Jujur saja saya tidak begitu suka dengan pedal kopling yang terlampu ringan seperti mobil-mobil Jepang saat ini yang membuat rasa berkendara menjadi hambar, di Fiesta EcoBoost manual, rasa koplingnya masih memiliki sedikit berat dan pantulan yang pas seperti BMW E46 manual yang dulu menjadi mobil favorit saya pada zamannya, namun tidak terlampau berat seperti mobil MPV 2.000 cc yang sangat laris.
Tuas transmisinya hanya memiliki 5 gigi saja, bukan 6 seperti mobil Eropa yang memiliki performa diatas rata-rata. Ketika memindahkan gigi tuas persenelingnya juga terasa halus dan nyaman di genggam. Pada varian manual, ketika kita menginjak pedal gas maksimal di posisi gigi netral maka mesin EcoBoost nya akan memberikan limit di angka 4.000 Rpm seperti digambar.
Driving Impression
Seperti layaknya mengemudi mobil biasa, lewat 20 km/jam menuju 30 km/jam, umumnya saya langsung memindahkan tuas transmisi ke posisi gigi 2. Di Fiesta ini ketika saya memindahkan ke gigi 2 rasanya saya memindahkan gigi terlalu cepat, akhirnya saya kembalikan tuas transmisi ke gigi 1 dan berpindah ke gigi 2 pada rentang kecepatan menuju 40 km/jam. Lucu, kami merasa mobil ini memiliki rasio gigi yang terlalu rendah sehingga membuat pengendara jarang-jarang melakukan pengoperan gigi.
Pada speedometer varian Ford Fiesta EcoBoost manual ini kita tidak akan menemukan indikator tuas transmisi “P, R, N, D dan S” seperti layaknya varian automatic. Layar tengah speedometer diubah menjadi temperatur udara luar dan di bagian kirinya kita akan menemukan indikator peringatan untuk memindahkan gigi ketika Rpm menyentuh putaran mesin 4.000 Rpm.
Di varian transmisi manual ini kita juga masih menemukan turbo lag sebagaimana mobil dengan mesin turbo pada umumnya, turbo lag yang diberikan juga masih acceptable karena kurang dari 1 detik jeda yang diberikan. Namun kami dapat menemukan cara untuk mengakali turbo lag ini dengan memberikan sedikit tekanan pada pedal gas untuk memancing turbo berputar dan melakukan kick down setelah turbo terasa kick-in. Jika kita langsung menginjak pedal gas rata lantai, maka kita akan menemukan sedikit jeda karena turbo belum masuk.
Di tengah iring-iringan rombongan, kami mencoba sedikit nakal dengan mencoba akselerasi mobil ini. Berhubung kami berada di nomor urut 11, kami memberikan jarak agak sedikit jauh lalu berakselerasi dan memindahkan gigi dengan sempurna ketika hampir menyentuh redline ke gigi 2.
Wuss, tarikannya sangat luar biasa, kami sedikit kaget ketika melakukan perpindahan gigi secara sempurna di Rpm tinggi, ban depan berdecit karena tenaga mesin terlampau besar. Sayang sekali jarak yang kami sengaja jauhkan tidak cukup membawa mobil ini mencapai 100 km/jam, namun itu yang membuat kami penasaran karena kami mencapai 90 km/jam dalam kondisi tuas transmisi masih di gigi 2, Sadis!
Di hari ke-2, saya duduk di kursi belakang, karena mas Aldy dari majalah Ascomaxx ingin mencoba mobil ini menuju bandara. Kami memang sudah berencana untuk mengambil foto dari speedometer untuk mengetahui berapa kecepatan mobil ini ketika berada di gigi 1 dan 2 saat putaran mesin optimal. Seperti biasa, kami memberikan spare sedikit dan mencoba berakselerasi, alhasil kami mendapatkan gigi 1 dari Ford Fiesa EcoBoost dapat mencapai 60 km/jam di putaran mesin tertinggi.
Lalu bagaimana dengan gigi 2? sayangnya kami tidak berhasil menyentuh redline karena kondisi perjalanan yang tidak memungkinkan, tapi percaya atau tidak, Ford Fiesta EcoBoost versi manual ini nyaris berhasil mendapatkan kecepatan 100 km/jam hanya di putaran mesin 6.000 Rpm di gigi 2! Gile lu ndro!
Beberapa majalah roda 4 di Indonesia menyebutkan bahwa Ford Fiesta EcoBoost transmisi automatic dapat mencatatkan akselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu 10 koma sekian detik menggunakan performance box (hasil berbeda di setiap media). Kami yakin Fiesta EcoBoost manual ini dapat berakselerasi kurang dari 10 detik jika pengemudi cerdas meminimalisir turbo lag saat start.
Kami berasumsi bahwa jika gigi 1, 2 dan 3-nya memiliki rasio yang sangat panjang, rasanya gigi 4 dan 5 hanya digunakan untuk Eco Driving saja di jalan tol, jika ingin bersenang-senang segeralah menurunkan gigi dan menginjak pedal gas lebih dalam lagi. Wus wus!
Kesimpulannya, Ford Fiesta EcoBoost dengan transmisi manual ini menurut kami adalah mobil yang sangat menyenangkan sekali untuk dibawa berkendara sendiri, letak pedal-pedal gas, akselerasi mesin di Rpm rendah yang sangat terasa baik membuat mobil ini sangat kami rekomendasikan untuk anda yang senang menikmati berkendara sendiri. Rasio gigi yang dibuat tinggi juga sangat berguna di kemacetan, sehingga pengendara lebih jarang menginjak kopling dan mengganti gigi di kecepatan-kecepatan rendah.
Nah itulah oleh-oleh dari AutonetMagz setelah mencoba Ford Fiesta Ecoboost manual di Bali. Duh, kenapa nggak dari awal saja kita minta tukar mobil test drive versi manual ya? Sensasinya bikin ketagihan! Hehehe… 😀
Read Next: Penerus Bugatti Veyron Akan Memiliki Tenaga 1.500 PS