AutonetMagz.com – Selama beberapa tahun terakhir ini Tesla memang menjadi sebuah perusahaan yang sangat dipandang, selain karena kesuksesannya memproduksi kendaraan bertenaga listrik yang fenomenal, pihak Tesla juga sempat memantik perhatian dunia karena masalah bottleneck Tesla Model 3. Kabar terakhir juga menunjukkan bahwa Tesla sebenarnya tak dalam kondisi yang benar – benar baik, dan merombak manajemen nampaknya bisa menjadi solusi.
Kabar ini sendiri hadir berkat adanya memo dari internal tesla seperti yang dikabarkan oleh The Wall Street Journal, dimana kabar restrukturisasi berskala besar akan terjadi di kalangan manajemen Tesla. Elon Musk, CEO Tesla menyebutkan dalam emmo tersebut bahwa langkah ini dilakukan oleh pihak Tesla untuk memastikan bahwa perusahaan mereka sudah disiap untuk masa depan dengan baik. Restrukturisasi manajemen Tesla ini sendiri memiliki salah satu tujuan yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan komunikasi, sedikit orang tentunya akan lebih mudah berkomunikasi dibandingkan banyak orang. Selain itu, Restrukturisasi juga bertujuan untuk menggabungkan fungsi yang berkaitan dan memangkas yang tak perlu.
Baca Juga : Tesla Hentikan Produksi Dari Model 3 (Lagi)
Salah satu indikasi dari Restrukturisasi ini juga terlihat dari cuti dari bos engineering Tesla, yaitu Doug Field yang tak jelas akan berlangsung berapa lama. Bagian dari Doug sendiri langsung diambil alih oleh Musk sendiri sejak bulan April 2018 silam. Namun kala itu Musk beralasan bahwa tindakannya itu merupakan bagian dari langkahnya yang kini mulai serius mengawasi pabrik perakitan mereka di Fremont. Namun sumber berpendapat bahwa Doug tak akan meninggalkan Tesla, dan akan kembali dalam waktu dekat. Hal berbeda terjadi pada Chief Safety Regulator Tesla yaitu Matthew Schwall yang sudah resmi meninggalkan Tesla dan beralih ke mobil otonom lansiran Google, Waymo.
Nampaknya Restrukturisasi pada manajemen Tesla sendiri memang menjadi sebuah langkah yang harus diambil, karena saat ini Tesla sendiri berada di dalam kondisi yang tak baik. Pabrikan ini sedang berusaha meningkatkan produksi dari Tesla Model 3 menjadi 5.000 unit per minggu pada akhir bulan Juni 2018 mendatang. Namun kenyataanya memang pihak Tesla harus berusaha dengan keras untuk memenuhi capaian tersebut. Mengapa? Karena capaian akhir dari pihak Tesla per bulan April 2018 adalah sebanyak 2020 unit per minggunya, alias masih separuh, bahkan kurang jika dibandingkan dengan target mereka yang harusnya tercapai dalam satu bulan ke depan.
Tesla Model 3 sendiri sejatinya diharapkan menjadi pundi – pundi dollar baru bagi pihak Tesla, namun kenyataanya malah menjadi pekerjaan rumah berkepanjangan bagi pabrikan asal Amerika Serikat ini. Namun beberapa ahli dari sumber yang kami kutip berpendapat bahwa Tesla akan segera bangkit pasca seluruh masalah yang menyangkut Tesla Model 3 bisa diatasi dengan baik. Nah, kalau menurut kalian bagaimana?
Read Next: Borgward Perkenalkan BX6 Crossover Coupe