AutonetMagz.com – Sebuah kabar yang kurang mengenakkan kembali muncul dari salah satu pabrikan mobil listrik yang fenomenal yaitu Tesla. Yap, Pabrikan yang dipimpin oleh Elon Musk ini baru – baru ini mengambil sebuah tindakan yang mengejutkan, yaitu menghentikan sementara produksi dari Tesla Model 3.
Sebenarnya saat mendengar kabar ini kami terasa deja vu karena memang kejadian serupa sempat terjadi pada tahun lalu. Istilah bottleneck yang merujuk pada tersendatnya produksi kendaraan Tesla sendiri langsung mencuat kala itu, dan pun begitu saat ini. Padahal, dalam beberapa waktu terakhir ini Tesla selalu mencatatkan perkembangan yang positif, bahkan proses produksi dari Tesla Model 3 sendiri sempat diklaim telah meningkat. Namun diluar dugaan, menurut Buzzfeed, Tesla Model 3 kembali masuk ke dalam fase bottleneck. Dan hingga saat ini, Elon Musk sendiri belum memberikan konfirmasi resmi mengenai kondisi ini.
Padahal, pada tanggal 3 April 2018 kemarin pihak pabrikan sudah mampu memproduksi 2020 unit Tesla Model 3 dalam satu minggu, dan mereka berencana untuk mempertahankan capaian produksi tersebut di minggu – minggu berikutnya. Penghentian sementara dari produksi Tesla Model 3 ini sendiri nampaknya akan cukup berpengaruh pada posisi Tesla di pasar saham dunia. Dimana pada bulan Juni 2017 silam sebenarnya Tesla sempat berada di posisi tertinggi mereka, namun kini harus merosot sebanyak 25,8% dari posisi tersebut. Beberapa analis yang masih kami kutip dari sumber yang sama pun memprediksikan bahwa jika kondisi ini berlanjut, penurunan juga bisa terjadi lagi di tahun 2018 ini.
Kondisi ini sendiri langsung membuka ingatan kami mengenai sebuah pernyataan kontroversial dari Bob Lutz, salah seorang bekas petinggi General Motors. Bob Lutz sempat menyinggung bahwa jika kalian ingin membeli mobil – mobil dari Tesla, belilah sekarang selagi pabrikan ini masih menjual mobil – mobil mereka. Selain itu, Lutz juga sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tesla akan bangkrut. Tentunya kedua pernyataan tersebut cukup menyinggung pabrikan mobil listrik tersebut, namun jika melihat tren yang terjadi, dan turunya saham Tesla, sebenarnya pernyataan dari Lutz juga ada masuk akalnya juga. Namun semua akan kembali ke bagaimana pihak Tesla bisa memberikan respon yang tepat dan efektif pada masalah mereka ini.
Baca Juga : Belilah Mobil Lansiran Tesla Selagi Masih Dijual
Terepas masalah ini dan itu, pada dasarnya Tesla sendiri masih sangat jauh untuk bisa mencapai target produksi Tesla Model 3 yang ditargetkan mencapai 10 ribu unit per minggunya. Catatan terakhir yang ada di angka 2020 unit sendiri masih seperlima dari target mereka. Jadi, kalau menurut kalian, ada apa ya dengan Tesla, khususnya Tesla Model 3? Yuk berkomentar
Read Next: New Suzuki Ertiga 2018 Akan Gunakan Mesin K15B!