Survei Waze : Bogor Kota Dengan Lalu Lintas Terburuk Kedua di Dunia

by  in  Nasional
Survei Waze : Bogor Kota Dengan Lalu Lintas Terburuk Kedua di Dunia
0  komentar

AutonetMagz.com –Aplikasi navigasi bernama Waze belum lama ini melakukan penilaian terhadap 186 kota di 38 negara untuk mengetahui bagaimana sistem lalu lintas mereka. Hasilnya, tiga kota yang lalu lintasnya paling parah dan tidak bersahabat untuk pengemudi adalah Cebu (Filipina), Bogor (Indonesia) dan San Salvador (El Salvador), semua urut dari yang paling parah ke yang agak mendingan. Meski demikian, predikat “kedua terburuk” jelas tidak enak untuk dilihat. Tadinya saya kira Jakarta yang akan disebut, ternyata bukan.

Padahal beberapa tahun silam, Bogor relatif lancar dan jarang terlihat penumpukan kendaraan sehingga masih bersahabat untuk pengendara. Diperkirakan karena pembangunan kota Bogor yang makin padat dan utamanya, tingkah para supir angkot yang tidak mengindahkan aturan lalu lintas membuat Bogor makin hari makin macet. Sistem satu arah (SSA) yang belum lama ini diterapkan pun sedikit banyak membuat kebingungan di lalu lintas Bogor.

kemacetan-lalu-lintas

Mudah untuk menemui spot macet di Bogor sekarang. Pertigaan dekat RSIA Ummi yang terkenal sebagai pertigaan empang adalah contoh nyata. Meski sudah ada lampu lalu lintas, banyak pengendara yang tingkat kecerdasannya dipertanyakan suka menerobos lampu dan angkot yang ngetem di jalan. Kedua, di sekitar persimpangan Lawang Gintung dan Batu Tulis, terutama saat akhir pekan, lalu di dekat Taman Topi, angkot ngetem hingga berjubel.

Itu baru 3, masih banyak lagi spot rawan macet di Bogor. Tapi jangan keburu menyalahkan Bima Arya saja selaku Wali Kota Bogor, karena peran warga Bogor pun turut andil supaya Bogor bisa lepas dari belenggu macet. Contoh yang paling gampang, taati aturan lalu lintas saja untuk pengendara kendaraan pribadi, dan untuk pengendara motor, jangan makan jalur milik kendaraan yang berlawanan arah.

lalu-lintas-bogor

Untuk angkot, jangan suka seenaknya sendiri, terutama supir tembak. Harga 3.500 Rupiah untuk angkot sekarang lumayan berasa lho, apalagi angkot dari 10 tahun lalu hingga sekarang tidak ada penambahan fasilitas yang bikin nyaman penumpangnya. Kalau pun ada penambahan, yang ada malah penambahan trayek yang malah bikin macet. Jelas angkot harus diberi perhatian khusus, karena jika dulu Bogor terkenal sebagai Kota Hujan, sekarang malah terkenal sebagai Kota Sejuta Angkot. Duh.

Pertumbuhan mobil yang jauh lebih cepat dibanding pertumbuhan jalan pun juga menjadi sumber kemacetan, belum saat akhir pekan di mana mobil dari Jakarta berbondong-bondong datang untuk liburan dan hasilnya… Simpulkan sendiri. Makanya saat ini pembangunan Bogor Ring Road harus diselesaikan, minimal bisa untuk mengurangi kemacetan beberapa persen. Apa komentarmu, khususnya warga Bogor? Sampaikan di kolom komentar ya.

Read Prev:
Read Next: