AutonetMagz.com – Lamborghini sudah berkomitmen untuk menjaga mesin naturally aspirated milik Aventador dan Huracan tetap berpaham naturally aspirated. Terlepas dari Lamborghini Urus yang kemungkinan pakai mesin V8 turbo, 2 model inti Lamborghini ini enggan memakai turbo karena menilai mesin N/A lebih berkarakter. Sungguh melegakan di saat pabrikan mobil sekarang terlalu bergantung kepada turbo sebagai solusi instan untuk tenaga ekstra.
Hanya saja kalau sudah dihadapkan kepada sebuah titik tertentu, bahkan pabrikan yang keras kepala macam pabrikan Italia pun harus mikir-mikir lagi kalau mau produknya bertahan. Soal Huracan misalnya, di mana Stefano Domenicali selaku CEO Lamborghini sudah mengatakan bahwa suksesor Huracan akan diperkuat dengan teknologi hybrid. Yah, setidaknya ia tidak bilang kalau Huracan pakai turbo, jadi basic mesinnya bisa saja N/A.
“Huracan yang berikutnya – mobil itu akan butuh perubahan ke sistem hybrid. Teknologi hybrid adalah jawabannya, bukan konversi menjadi bertenaga listrik penuh,” katanya. Ini mirip dengan apa yang pernah disampaikan Ferrari di mana intinya adalah,”Hybrid sih oke, tapi full elektrik sih tidak.” Entah kebetulan atau tidak, dua rival Italia ini juga sama-sama percaya untuk meninggalkan transmisi manual biasa sepenuhnya. Bah, bisa sehati juga biarpun foundernya bermusuhan.
Menarik untuk melihat mesin apa yang bakal dipakai Lamborghini untuk menjadi sumber tenaga Huracan hybrid nantinya. Kalau pun mereka tidak pakai mesin baru, kami tidak masalah dengan mesin yang dipakai Huracan sekarang. Bagaimana tidak, mesin 5.200 cc V10 bertenaga 600 hp lebih ini kencang dan punya simfoni suara yang merdu. Bahkan Huracan dan Audi R8 adalah supercar terakhir yang bermesin V10.
Generasi penerus Lamborghini Huracan akan dimunculkan pada tahun 2022. Itu adalah rentang waktu yang lama, dan sepertinya sudah cukup memberikan waktu bagi Lamborghini untuk mengembangkan jenis baterai dan motor listrik apa yang mau dipakai, termasuk caranya mengatur supaya Huracan bisa berjalan pakai tenaga listrik saja atau tidak. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Lagi, Hyundai Group Comot Insinyur Eks BMW