AutonetMagz.com – Akhir-akhir ini, hujan lagi sering-seringnya mengguyur jalanan yah. Wajar saja, karena memang kita sedang memasuki bulan-bulan di mana musim hujan datang. Tapi, kami yakin. Meskipun hujan, Autonetmagz readers pasti tetap semangat menjalani hari-hari kan? Meskipun begitu, kalian harus tetap hati-hati yah saat berkendara di jalanan ketika hujan turun. Kira-kira gimana cara aman berkendara saat hujan turun selain memastikan kondisi lampu dan ban? Berikut tipsnya untuk kalian.
- Jangan Gunakan Lampu Hazard Sembarangan
Ini nih yang paling sering kelihatan di jalan kalau sedang hujan deras. Kenapa sih masih banyak yang suka pakai lampu hazard kala hujan badai sedang turun padahal mobil tidak sedang dalam kondisi darurat? Kami tekankan bahwa lampu hazard sebenarnya digunakan untuk penanda keadaan darurat. Misalnya mobil mogok, kecelakaan, atau sedang mengganti ban, baru kalian sah untuk menggunakan lampu hazard.
Sayangnya, beberapa pengendara kebiasaan menggunakan lampu hazard saat hujan deras. Hal itu bisa membahayakan pengendara lain, terutama yang di belakang kendaraan kalian. Kenapa? Karena lampu sein nyala dua-duanya, mobil lain tidak akan bisa menebak anda mau belok mana, kiri atau kanan, dan itu sudah meningkatkan faktor bahaya. Cukup nyalakan lampu biasa dan foglamp belakang (kalau ada), itu sudah membantu anda untuk berkomunikasi dengan pengendara lain. Solusi lain, bisa pasang lampu ketiga yang menyala merah secara kedap-kedip seperti di mobil F1 yang bisa dibeli di toko aksesoris terdekat. Gaya, tapi juga aman dan fungsional.
- Hindari Penggunaan Cruise Control
Penggunaan sistem cruise control ini berfungsi untuk mempertahankan kecepatan yang sudah ditentukan. Jika di jalanan yang relatif lengang dan jarak tempuh yang jauh, cruise control bisa sangat bermanfaat. Tinggal pasang kecepatan yang diinginkan, kaki kanan bisa lebih fokus ke rem saja karena kecepatan sudah diatur komputer. Sebaliknya, saat hujan, alangkah bijaknya jika fitur ini tak perlu dipakai.
Saat jalanan basah, kadar selip pada semua ban bisa berubah-ubah sangat cepat, tergantung kecepatan, kontur jalan dan seberapa tebal genangan air. Jika selip, mobil otomatis akan melambat sampai sampai daya cengkram optimal bisa didapat lagi. Jika cruise control diaktifkan, sistem akan mendeteksi pelambatan dan mencoba mempercepat kendaraan. Hal ini bisa menyebabkan satu atau seluruh ban kehilangan cengkraman sepenuhnya.
- Jangan Menerobos Genangan Air Secara Sengaja
Selama atau setelah hujan, biasanya genangan air akan bermunculan di sana-sini. Jika genangan airnya bening, bisa dilihat kalau kedalamannya hanya beberapa sentimeter dan dipastikan tidak bakal mencipratkan air ke pengguna jalan lain, silakan saja hajar. Meski demikian, jarang genangan air seperti itu. Genangan air biasanya penuh akan air yang keruh sehingga kita tidak tahu genangannya cetek atau dalam.
Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan sembarangan menerobos genangan air, apalagi secara sengaja. Selain karena kalian tidak tahu kedalamannya. bisa-bisa malah masuk ke selokan. Potensi masuknya air ke kendaraan kalian bisa juga memperbesar risiko mogok. Ngerti sih, melibas genangan air sampai cipratannya tinggi bikin sensasi berasa pembalap reli macam McRae, Gronholm, Loeb, Higgins atau Makinen, tapi ingat : Anda di jalanan umum, bukan Rallycross atau WRC.
- Periksa Komponen Vital
Karena pengemudi adalah orang yang paling bertanggung jawab atas mobilnya, ada baiknya setiap musim hujan begini memastikan mobil yang dibawa sudah siap dengan kondisi hujan. Paling utama jelas setir, rem, gas dan transmisi. Kampas rem sebaiknya masih tebal, oli power steering harus cukup atau aki juga harus masih kuat untuk meladeni sistem electronic power steering, kopling juga tak boleh dipaksakan jika sudah habis, harus diganti. Oli transmisi dan mesin juga harus selalu dalam level aman.
Ban, itu sebenarnya yang paling penting. Hindari ban yang alurnya minim, karena ban yang minim alur malah memperbesar risiko selip akibat gejala aquaplanning. Ban yang sudah tipis kembangnya pun haram dipakai saat hujan. Karet wiper yang sudah getas sebaiknya dibuang dan ganti yang baru, karena visibilitas kita saat hujan sangat tergantung oleh wiper. Isi juga tangki windscreen washer jika sudah mau habis, dan penggunaan zat water repellent pada kaca depan pun boleh dilakukan. Lampu depan-belakang pun tidak boleh ada yang rusak.
- Hindari Berteduh di Bawah Jembatan atau Terowongan (Khusus Pengguna Sepeda Motor)
Ini juga masih jadi pemandangan yang sering kelihatan di saat hujan. Saat hujan, pengendara motor yang tidak membawa jas hujan malah minggir dan berteduh sembari menunggu hujan reda. Masalahnya, jumlah orang yang melakukan ini sangat banyak hingga memakan sebagian besar lajur. Akibatnya, pengguna jalan lain jadi susah lewat dan malah menimbulkan kemacetan. Sudah hujan, macet pula, malah menambah penderitaan orang lain kan? Belum lagi kalau kita tegur, pengguna motor yang berteduh itu bisa jadi malah lebih galak.
Solusi yang ini gampang sebenarnya : Beli jas hujan. Masa DP motor bisa tapi beli jas hujan yang harganya tidak semahal motor tidak bisa? Jika alasannya tidak ada tempat untuk menyimpannya di motor karena tipe motornya motor sport, jas hujannya bisa disimpan di tas punggung biasa kok. Jangan bilang nggak bisa beli tas punggung juga ya.
- Terlanjur Mogok, Jangan Langsung Nyalakan Mesin
Tak jarang banjir dan macet pun mampir saat hujan deras kan. Nah, terkadang beberapa pengendara tidak bisa menguasai jalan sehingga kendaraan mogok. Kalau mogok, jangan langsung nyalakan mesin ya, lebih baik kalian dorong kendaraan ke tempat yang aman. Karena ketika air sudah di saluran pembuangan gas dan mesin langsung dinyalakan, sistem perapian kendaraan bisa mengalami korsleting. Akibat terburuknya, kendaraan bisa terbakar di tempat loh!
Penyebab mogok biasanya karena mobil dipaksakan menerobos banjir. Banjir yang lebih dari separuh ban tak jarang membuat mobil atau motor tersendat dan ujung-ujungnya mogok. Solusi maksanya adalah, jika banjir lebih dari separuh ban, mending memutar dan cari jalan lain. Solusi yang benarnya adalah : Tidak usah sengaja menembus air. Driver bukan nahkoda. Anda bawa mobil, bukan kapal.
- Jangan Ingat Mantan
Nah, yang terakhir ini yang paling bahaya. Lagi hujan, nyetir sendirian, dingin, fix. Ini suasana-suasana pas buat mantan kembali menghantui pikiran kan. Bisa sangat mengganggu konsentrasi saat menyetir, apalagi kondisi hujan. Mending kalian berteduh, terus main hape, tapi jangan buat stalking mantan.
Apalagi stalkingnya sambil menyusun sajak singkat di Instagram Stories ala-ala pujangga semisal : Hujan di senja ini, secangkir kopi panas yang kuteguk rasanya setelah kuhirup aroma khasnya terasa pahit. Bukan pahit karena kemurnian sang kopi belaka, namun pahit karena kau tak lagi disini untuk menemaniku. Sekedar duduk bersama untuk meneguk kopi yang kita nikmati bersama dulu, kini kopi ini hanya pahit tanpa adanya kamu yang manis.
Nah, itu tadi tips dari kami. Bagaimana kalau tips versi kalian? Sampaikan di kolom komentar yah!
Read Next: Pria Lebih Mudah Lolos Tes Mengemudi Ketimbang Wanita, Benarkah?