First Impression Review Honda Accord Turbo 2019

by  in  Honda & International & Mobil Baru
First Impression Review Honda Accord Turbo 2019
0  komentar

AutonetMagz.com –Pada liga sedan yang diisi oleh Honda Accord, Mazda 6, Toyota Camry dan Nissan Teana, yang paling baru meresmikan generasi barunya di sini adalah Mazda 6.Nissan Teana sendiri tak bisa terlalu diharapkan, tapi Toyota Indonesia masih berjibaku dengan seabrek daftar tes jalan dan uji coba sebelum Toyota Camry generasi terbaru benar-benar dilepas ke pasar. Unit tesnya pun sudah terpotret di berbagai tempat.

Nah, Honda Accord apa kabar? Generasi kesepuluh Honda Accord sudah muncul di Amerika Serikat, dan sebelum mengenalinya lebih lanjut di sini,kami mendapat bantuan dari seorang rekan di Amerika Serikat yang kebetulan punya pengalaman lebih dekat dengan Honda Accord Turbo baru. Ada varian Touring dan Sport, dan yang di foto ini adalah tipe Sport bermesin 1.500 cc turbo dan pakai CVT. Simak first impression review Honda Accord Turbo 2018 untuk plus dan minus Honda Accord ini!

Eksterior

Namanya Honda modern harus hadir dengan muka berdesain Solid Wing Face, dan Honda Accord ini bukan pengecualian. Bagian chrome di gril sebenarnya sedikit kurang greget di mobil ini, tapi akan jadi lebih afdol jika grilnya pakai black chrome seperti di varian Sport 2.000 cc turbo. Plastik kotak hitam di bawah plat nomor adalah tanda kehadiran paket fitur keselamatan Honda Sensing, dan itu ada dari trim termurah hingga termahal Honda Accord Turbo.

Semua Honda Accord sudah dipasangi lampu depan full LED macam Vario, bahkan lampu sein juga LED. Khusus beberapa varian yang lebih tinggi, lampu kabut juga sudah berteknologi LED. Oh ya, Honda Accord Turbo baru memakai platform yang sama dengan Honda Civic Turbo, tapi meski Accord ini panjangnya berkurang daripada yang lama, sebenarnya jarak sumbu rodanya sedikit bertambah.

Honda Accord Turbo varian Sport ini mendapatkan pelek 19 inci yang sungguh keren, jauh lebih keren daripada pelek Honda HR-V meski sama-sama two tone. Two tone di HR-V terasa kurang proporsional, tapi di Accord? Two tone-nya bagus. Bannya pakai Goodyear Eagle ukuran 235/40 R19 dan dibagian dalam spakbor ada sistem Sound Cancellation untuk mencegah road noise mengganggu di dalam kabin.

Profil samping Honda Accord ini seperti adiknya, Civic, namun ada sedikit tarikan garis kaca yang membentuk sudut tumpul dengan lis chrome di kaca samping paling belakang yang dekat pilar C. Antena standar sudah shark fin dan sistem keyless entry dengan push start-stop button juga tidak dilupakan. Sistem pembuka dan penguncian pintunya bukan dengan tombol di handle pintu, tapi guratan dan sensor di balik handle. Oh iya, unit yang ini tidak punya remote engine start macam Civic.

Kami suka penampakan bagian depan dan samping dari Honda Accord ini, tapi bagian belakangnya? Nah, di sini kami mulai mengerutkan dahi. Ingat mobil-mobil seperti Honda HR-V, Honda Mobilio dan Daihatsu Sirion yang pakai lampu belakang ala taring drakula? Mungkin biar beda saja, Honda Accord punya lampu rem yang benar-benar laksana membentuk huruf “C” bagi mika lampu merahnya, jadi kalau mika merah yang posisinya miring dan menempel di pintu bagasi itu hilang, pasti jadi taring drakula juga.

Meski tempelan mika merah yang miring di pintu bagasi itu nampak seperti aftermarket, jangan salah. Itu bukan reflektor mata kucing, tapi mika sungguhan dengan lampu LED bar di dalamnya. Sama seperti kebanyakan model Mercedes-Benz, Honda Accord punya frame chrome untuk knalpotnya meski di balik itu terlihat knalpot ganda asli. Untung bukan full aksen knalpot palsu, tapi knalpot ganda asli macam Mazda 6 nampaknya lebih sporty. Kamera parkir sudah ada, karena pemerintah Amerika mewajibkannya, tapi harus nambah biaya lagi kalau mau sensor parkir.

Interior

Masuk ke dalam kabin Honda Accord Turbo ini, ucapkan selamat tinggal pada dashboard dengan 2 layar yang bertumpuk di tengah seperti Honda Accord lama. Sekarang desain dashboard Honda Accord Turbo ini lebih konvensional dan terorganisir. Mayoritas bahan interiornya adalah bahan soft touch yang empuk, tapi masih ada yang keras-keras di beberapa bagian yang jarang disentuh. Tidak seperti Mazda 6 yang ada jahit-jahitan asli, Honda tidak pakai aksen jahitan asli atau palsu.

Kami suka kombinasi bahan joknya, bahan kulit di bantalan kanan-kiri dan headrest serta kain di bagian tengah. Setirnya memakai desain baru, bukan common parts dengan Civic Turbo atau CR-V Turbo. Honda Accord sebenarnya punya fitur head-up display alias HUD, tapi unit yang ini belum ada, dan jika melihat ke sebelah kiri setir, ada tombol bergambar mobil yang diselimuti lingkaran. Itu adalah tombol untuk menyetel fitur keselamatan Honda Sensing.

Honda Sensing sudah termasuk fitur Adaptive Cruise Control (ACC) dan Lane Keep Assist System (LKAS). Sistem ACC bisa menjaga jarak dengan mobil di depannya dan LKAS mampu mengarahkan mobil untuk tetap di tengah jalan tanpa melewati marka jalan. Jika keduanya diaktifkan dan anda membuntuti mobil lain, anda bisa menyerahkan tugas nyetir jarak jauh ke mobil untuk sementara waktu sebelum sistem LKAS meminta anda untuk memegang kemudi lagi.

Panel instrumen Honda Accord Turbo merupakan kombinasi antara spidometer analog dan takometer yang tertanam di layar digital di bagian kiri instrumen. Dengan menekan tombol “Home” di setir, kita bisa memilih info MID yang ingin ditampilkan di layar. Mulai dari media, peta, konsumsi BBM, hingga kinerja fitur Honda Sensing. Kalau kita menekan mode Sport, angka-angka di takometer akan lebih rapat dan display boost turbo mulai ditampilkan.

Sebenarnya fungsinya bagus, hanya saja kami berharap orientasinya dibalik. Kalau ini spidometer analog dengan takometer digital, kami lebih suka takometer analog dan spidometer digital seperti di Mazda 6misalnya. Atau kalau mau, kami rasa Honda sebaiknya menempatkan panel instrumen full LCD seperti milik Honda Civic Type R atau BMW 3-Series G20 baru. Pengaturan setirnya leluasa dengan setelan naik-turun serta maju mundur.

Jok pengemudinya tersedia dengan pilihan penyetelan elektrik 12-way yang sudah termasuk lumbar support. Lampu depan dan wiper ada mode Auto, plus pedal gas dan remnya lumayan sporty dengan aksen aluminium. Jika ingin fitur pemanas berikut pendingin jok, kita harus menambah biaya lagi. Honda Accord ini punya power window dengan fitur auto up/down buat kaca depan, tapi kami tidak melihat adanya tombol power folding mirror untuk spion. Agak aneh sih untuk mobil sekaliber Accord.

Honda Accord sudah dibekali sistem infotainment baru di head unit-nya. Responnya cepat dan minim jeda, bahkan kita bisa mengatur beberapa menu seperti kita mengatur widget di smartphone kita. Konektivitas dengan gadget kekinian diwakili via hadirnya Android Auto serta Apple CarPlay. Konsumen Amerika dulu suka komplain dengan absennya kenop putar untuk Volume dan Tuning head unit, sekarang Accord sudah menyediakannya.

Kenop fisik seperti itu bagus untuk penyetelan bagi supir,karena kita hanya perlu meraba di lokasi yang kita sudah hafal mau menekan atau memutar seberapa tanpa harus meleng dari tugas kita untuk fokus pada jalan. Itu hal yang menjadi kelemahan layar sentuh, karena kalau mau memainkan semua yang pakai layar sentuh, kita harus meleng sebentar untuk memastikan kita tidak salah sentuh. Shortcut tombol fisik lain juga tersedia untuk menu home, media, telepon dan lain-lain.

AC Honda Accord Turbo sudah digital, juga bisa diatur secara dual zone, sudah layak dan sepantasnya untuk mobil seperti Accord. Tombol start/stop engine nya menyala seperti kepunyaan Civic Turbo, dan khusus trim Sport, interior dihiasi dengan panel plastik mengkilap dengan motif ala carbon fiber. Kalau memilih trim Touring, panel penghiasnya diganti dengan motif kayu yang seklias terlihat seperti kayu asli. Hanya sekilas saja ya.

Tepat di bawah kontrol AC, ada laci penyimpanan yang dilengkapi penutup. Buka penutupnya, maka ada sebuah slot USB dan Power Outlet 12V. Jika kita sudah punya smartphone yang mendukung wireless charging, maka kita bisa menaruhnya di area itu dan membiarkan ia terisi dayanya saat kita simpan baik-baik. Pada area persnelingnya, kita mendapat 2 cup holder, tombol Econ, tombol Sport dan tombol rem parkir elektronik. Center console box-nya lega dengan penampakan port USB dan HDMI.

Bagi penghuni kabin belakang, mereka akan senang dengan betapa leganya ruang kaki Honda Accord Turbo baru. Sedikit catatan, ruang kepalanya akan sedikit terbatas jika yang duduk di sana punya tinggi badan lebih dari 180 cm. Joknya nyaman, dan di Accord tipe Touring, jok belakangnya sudah punya pemanas untuk sandaran paha dan punggungnya. Armrest sudah ada, dan ada sepasang cup holder di sana.

Penumpang belakang Accord Sport 1.500 cc turbo ini tidak berhak atas sepasang ventilasi AC, namun ini bisa didapat di varian lain yang lebih mahal. Kekurangan lain di kabin belakang Honda Accord Turbo ini adalah tidak ada slot USB untuk penumpang belakang, penting untuk mereka yang ingin mengisi daya gadget-nya. Trim pintu belakang tidak dilapis bahan soft touch seperti di depan, melainkan plastik keras.

Bagasi Honda Accord Turbo memiliki ruang kargo yang lega, yakni 472,8 liter. Jika dirasa masih kurang, jok belakang bisa dilipat secara terpisah dengan konfigurasi 60:40. Tidak ada mekanisme buka-tutup bagasi elektronik di sini. Di Amerika Serikat, Honda Accord Turbo dibekali ban serep bertipe temporary yang bisa ditemui di balik lantai bagasi. Bagasinya bisa dibuka dari tombol di pintu supir, di kunci atau di bagasi itu sendiri.

Mesin

Kenapa kami memanggil Honda Accord generasi kesepuluh ini sebagai Honda Accord Turbo? Simpel, karena ia pakai mesin turbo. Ada 2 pilihan mesin, yakni 1.500 cc 4 silinder turbo seperti yang kita lihat sekarang dan 2.000 cc 4 silinder turbo. Sementara yang 1.500 cc turbo adalah mesin Civic Turbo, varian 2.000 cc turbo pakai mesin yang sama dengan Honda Civic Type R, namun speknya dibuat lebih rendah karena memang tidak mengejar performa tinggi.

Unit 1.500 cc 4 silinder turbo yang kami lihat memiliki tenaga hingga 192 hp dan torsi 260,3 Nm, alias angka yang mirip-mirip dengan Honda CR-V Turbo yang sama-sama pakai mesin 1.500 cc turbo. Honda menyediakan pilihan girboks manual atau CVT seperti yang kami lihat ini, tapi girboks otomatis torque converter 10 percepatan hanya hadir di varian 2.000 cc turbo yang tenaganya bisa sampai 252 hp.

Sama seperti Honda Civic Turbo, Honda tidak mau repot-repot menutupi mesin 1.500 cc turbo ini dengan cover plastik sehingga terlihat agak berantakan. Ia juga tidak dilengkapi dengan pegas hidrolik, membukanya masih harus ditahan dengan tongkat biasa namun sudah ada peredam di balik kap mesinnya.

Kesimpulan

Sebenarnya belum saatnya kami menarik kesimpulan buat Honda Accord Turbo ini. Sekilas, secara penampilan kami melihat Honda ingin menyampaikan kalau ia ingin menciptakan Accord Turbo baru sebagai Accord yang sporty, khususnya di trim Sport ini. Desainnya menyiratkan demikian, meski kami kurang sreg dengan bagian belakangnya. Interior pun kini lebih fungsional dan meski minim kesan elegan, tapi lumayan sporty.

Kualitas material bagus, head unit barunya pun intuitif serta responsif. Ruang belakang yang melimpah dan posisi mengemudi yang oke punya membuat mobil ini bisa dinikmati sebagai supir maupun penumpang, apalagi ia juga praktis berkat kantong yang lega dan bagasi yang besar. Jikalau ada yang kurang, ya itu tadi, kami harap takometernya yang analog lalu spidometernya yang digital, bukan sebaliknya seperti yang ada saat ini.

Absennya port USB untuk penumpang belakang yang ingin mengisi daya gadget-nya pun jadi sedikit mengganjal, sama halnya dengan panel plastik buat doortrim belakang dan asbennya tombol power folding mirror dan cover mesinnya. Ya sudah, toh masih lama juga untuk Honda Accord sampai ke Indonesia, masih terlalu awal jika kita bicara soal konklusi finalnya. Apa opinimu mengenai mobil ini? Sampaikan di kolom komentar!

Read Prev:
Read Next: