AutonetMagz.com – Sudah menjadi rahasia umum jikalau ada sebuah pegelaran tingkat internasiona, maka sang tuan rumah akan memberikan service yang maksimal untuk para kontingen asal negara lain yang ambil bagian. Apalagi kalau para kontingen tersebut menduduki posisi penting di negara asal mereka, seperti Menteri, atau mungkin Kepala Pemerintahan. Nah, hal serupa pun dilakukan oleh Papua Nugini saat menjadi tuan rumah KTT APEC di tahun 2018 silam. Mereka membeli puluhan unit Maserati Quattroporte sebagai unit hospitality untuk tamu kenegaraan. Lantas, apakah unit – unit itu kini dilepas ke publik? Tentunya.
Beli 40 Unit Maserati Quattroporte dari Sri Lanka
Sayangnya, walaupun Pemerintah Papua Nugini telah mengumumkan untuk melepas unit Maserati Quattroporte tersebut ke publik, nyatanya daya serap masyarakat disana tidak terlalu menggembirakan. Tiga tahun berselang sejak KTT APEC tahun 2018, dan ternyata dari puluhan unit Maserati Quattroporte tersebut, hanya 2 unit saja yang sudah laku terjual. Ada beberapa alasan dibalik minimnya peminat Maserati Quattroporte bekas KTT APEC ini. Pertama, di Papua Nugini tidak terdapat APM ataupun diler resmi serta bengkel resmi brand Maserati. Kondisi ini membuat calon konsumen nampaknya harus memikir berulang kali kalau ingin membeli unit tersebut. Lho, kalau tidak ada APM atau dilernya, lalu Pemerintah Papua Nugini membelinya dari mana? Mengutip informasi via Carscoops, Pemerintah Papua Nugini membeli 40 unit Maserati Quattroporte dan 3 unit Bentley Flying Spur dari salah satu diler di Sri Lanka. Kemudian, puluhan unit mobil tersebut diterbangkan menggunakan pesawat raksasa ke Papua Nugini. Kok nggak beli di Indonesia saja? Kan letak geografisnya lebih dekat? Tak ada informasi terkait hal tersebut.
Pemerintah Papua Nugini membeli setiap unit Maserati Quattroporte dengan harga 500 ribu Kina atau setara 2 milyar Rupiah lebih sedikit (kurs saat ini). Sehingga, total anggaran yang keluar mencapai 20 juta Kina atau setara 81,2 Milyar Rupiah. Padahal, kita semua tahu bahwa Papua Nugini adalah salah satu Negara dengan masyarakat berpenghasilan tak tinggi, dimana sekitar 40% daru populasi di Negara tersebut berpenghasilan kurang dari 1 USD per harinya menurut data PBB. Tentunya kebijakan tersebut memantik banyak pertanyaan karena melibatkan dana yang besar. Termasuk alasan pemilihan unit mobilnya yang juga membuat kami geleng – geleng kepala. FYI, KTT APEC tahun 2015 menggunakan unit mobil lansiran BMW dan digelar di FIlipina. Namun, seluruh unit merupakan hasil sponsor dari BMW karena BMW memiliki APM di Filipina. Tentu kondisi yang berbeda dengan yang terjadi di Papua Nugini. Dengan tidak adanya perwakilan Maserati di Papua Nugini, maka mustahil bisa mendapatkan sponsor dari pabrikan berlogo trisula tersebut untuk KTT APEC 2018 silam.
Diprediksi Laku, Nyatanya Lesu
Kala itu, Para Menteri di Papua Nugini mengatakan bahwa unit Maserati Quattroporte bekas KTT APEC diprediksi akan diburu oleh orang banyak. Namun, ternyata kenyataan berkata lain. Setahun pasca KTT APEC, sempat muncul kekhawatiran unit – unit Maserati Quattroporte tersebut akan ‘menghilang’. Karena, ada ratusan unit kendaraan oeprasional KTT APEC lainnya dari brand seperti Ford, Mazda, Mitsubishi, serta Toyota yang ‘menghilang’. “Jika kami memiliki pandangan ke depan (waktu itu), maka Maserati tidak akan dibeli sejak awal. Kami membuat kesalahan yang mengerikan. Jika tak ada dealer Maserati di Papua Nugini, maka tidak ada alasan untuk membelinya”, ujar John Pundari, Menteri Keuangan Papua Nugini. Kini, pihak Papua Nugini melepas unit – unit Maserati Quattroporte dengan harga 400 ribu Kina atau setara 1,625 Milyar Rupiah. Apakah ada diantara kalian yang berminat? Eits, tapi sepertinya konsumen hanya untuk warga Papua Nugini.
Bagaimana menurut kalian?
Read Next: Mercedes-Benz S-Class Segera Berstatus Made in India!