Prediksi Peluang Toyota – Daihatsu Menjual Sub Compact SUV : HR-V Terancam?

by  in  Daihatsu & Editorial & Merek Mobil
Prediksi Peluang Toyota – Daihatsu Menjual Sub Compact SUV : HR-V Terancam?
0  komentar

AutonetMagz.com – Dalam 1 dekade terakhir, pangsa pasar sub compact hatchback di Indonesi terlihat terus menurun dan terkikis. Salah satu alasannya adalah beberapa brand mobil yang memiliki opsi crossover atau sub compact SUV yang secara tampilan dan fitur biasanya terlihat lebih menarik ketimbang hatchback. Brand seperti Honda, Nissan, dan Mazda hingga Hyundai pun telah menikmati manisnya segmen ini. Namun, kenapa Toyota dan Daihatsu malah belum? Yuk kita bahas lebih lanjut.

Manisnya Segmen Sub-Compact SUV

Sejak awal tahun 2010-an, sebenarnya opsi untuk memiliki SUV kompak dengan desain modern sudah mulai bermunculan. Sebut saja nama Suzuki SX4, Nissan Juke, hingga Honda HR-V generasi pertama. Mazda juga mengikuti jejak para rekan senegaranya melalui Mazda CX-5 dan diikuti KIA dengan KIA Seltos serta Hyundai dengan Hyundai Creta. Yang unik, Toyota dan Daihatsu malah terlihat agak selow melihat segmen ini. Padahal, segmen ini terbilang cukup menggiurkan. Tak percaya? Tanya saja Honda. Honda HR-V selama beberapa tahun terakhir telah menjadi salah satu backbone penjualan brand berlogo H tegak itu selain Honda Brio series.

Apakah Toyota dan Daihatsu memang tak punya model di segmen tersebut? Sebenarnya ada, terutama Toyota. Kalau sekarang, sebenarnya Toyota memiliki opsi seperti Toyota Yaris Cross berbasis TNGA-B ataupun Toyota Urban Cruiser HyRider berbasis platform Suzuki. Opsi pertama nampaknya lebih masuk akal untuk diaplikasikan ke pasar Indonesia ketimbang opsi kedua. Tetapi, nampaknya harga jual mobil berbasis TNGA-B bisa jadi kendala. Apalagi, di Indonesia belum ada satupun model berbasis TNGA-B yang dijual ataupun diproduksi. Walaupun sebenarnya ada opsi DNGA-B yang bisa dikatakan versi ‘murmer’ dari TNGA-B.

Pernah Berniat, Tapi….

Sedikit flashback, Toyota Indonesia sejatinya sudah sempat melirik segmen yang dihuni oleh Honda HR-V dan kawan – kawannya ini. Dan itu terlihat saat mereka ingin memproduksi lokal Toyota C-HR di Indonesia beberapa tahun lalu menggunakan mesin milik Toyota Yaris. Tapi, kenyataannya Toyota Indonesia harus menerima kenyataan bahwa Toyota Thailand-lah yang mendapatkan kesempatan memproduksi Toyota C-HR. Alhasil, Toyota C-HR dengan skema CBU dan opsi mesin Hybrid tidak bisa bersaing sedikitpun dengan Honda HR-V dan rival lainnya. Malahan, kini Toyota C-HR statusnya hanya spot order semata. Proyek lain seperti Toyota Yaris Heykers juga tidak berjalan baik pada masanya.

Lain dulu lain sekarang, bagaimana peluang Toyota – Daihatsu memproduksi SUV di B Segmen atau sub compact SUV? Melihat produksi Toyota Avanza – Daihatsu Xenia – Toyota Veloz yang menggunakan basis DNGA-B, sebenarnya Toyota dan Daihatsu punya kans yang terbuka. Apalagi di negeri tetangga juga berhembus kabar mengenai proyek Perodua D66B yang kabarnya merupakan SUV B-Segment. Tak menutup kemungkinan nantinya Toyota-Daihatsu-Perodua bisa memanfaatkan platform DNGA-B untuk menghadirkan SUV kompak untuk pasar Asia Tenggara yang posisinya ada di atas Raize – Rocky. Biarkan waktu saja yang menjawab. Bagaimana menurut kalian?

Read Prev:
Read Next: