Penjualan EV di China Melambat, Insentif Dilanjutkan Hingga 2027

by  in  Berita & International & Mobil Listrik
Penjualan EV di China Melambat, Insentif Dilanjutkan Hingga 2027
0  komentar

AutonetMagz.com – Banyak yang mengkritisi mengenai subsidi kendaraan listrik yang ada di Indonesia, baik pro maupun kontra. Namun, pada kenyataannya, negara maju seperti China pun masih memberikan insentif serupa. Padahal, saat kami berkunjung ke Shanghai dan Wuhu beberapa waktu lalu, kendaraan elektrifikasi sebenarnya sudah cukup masif. Lantas, apa alasan Pemerintah China memperpanjang masa pemberian insentif pada kendaraan eletrifikasi di sana? Sekilas jawabannya sudah ada di judul di atas.

Tetap Butuh Insensif EV

Yap, adanya perlambatan pertumbuhan kendaraan elektrifikasi di China menjadi salah satu faktor mengapa Pemerintah China melanjutkan pemberian insentif ini. Mengutip informasi dari AutoNews, Xin Guobin, Perwakilan resmi dari Kementerian industri dan teknologi informasi China menyatakan, “Walaupun China sudah mencatatakan pencapaian yang baik dalam hal industri kendaraan dengan energi terbarukan, namun sektor ini masih memiliki masalah, termasuk pasokan yang tak memadai dari teknologi yang kritikal dan pengembangan yang kurang merata di pasar yang lebih luas“. Beliau juga menyatakan bahwa kondisi ini harus segera ditanggapi, dan perpanjangan insentif adalah solusinya.

Perpanjangan insentif ini sendiri diperkirakan akan menelan biaya mencapai 520 Miliar Yuan hingga tahun 2027 mendatang. Angkanya tersebut setara dengan Rp. 1.082.500.640.000.000,00 yang tentunya terbilang fantastis. Salah satu bentuk insentifnya adalah membebaskan kendaraan elektrifikasi dari pajak 10% yang diberlakukan pada kendaraan baru pada umumnya. Nah, kebijakan ini akan berlaku hingga tahun 2025 untuk kendaraan elektrifikasi dengan kapasitas di atas 9 orang dan harga di bawah 300 ribu Yuan. Sedangkan untuk kendaraan elektrifikasi dengan harga di bawah 150 ribu Yuan, insentif masih akan berlaku hingga akhir 2027.

Pertumbuhan Melambat Tahun Ini

Belum selesai sampai di sana, konsumen yang membeli kendaraan listrik di tahun lalu sebenarnya mendapatkan total nilai insentif mencapai 60.000 Yuan atau setara 125 jutaan Rupiah. Hal tersebut yang membuat pertumbuhan EV di China meledak hingga 120% di 5 bulan pertama tahun lalu. Lantas, bagaimana dengan 5 bulan pertama tahun ini? Pertumbuhannya hanya 51%. Perbedaan yang cukup kentara. Respon lain dari Pemerintah China adalah meredakan tensi geopolitik dengan kubu barat untuk meningkatkan kerjasama dan investasi asing, terutama untuk produksi baterai solid state. “Kita harus bekerja sama untuk menjaga stabilitas rantai pasok” tutup Xin.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Read Prev:
Read Next: