AutonetMagz.com – Sebagai salah satu merk yang menyita perhatian masyarakat dunia beberapa tahun lalu, kini eksistensi Datsun sebagai mobil murah Nissan mulai goyah. Dan kondisi ini tak hanya terjadi di negeri tercinta, Indonesia. India yang juga menjadi salah satu basis Datsun pun tak juga bisa dibilang baik terkait penjualan dua jagoan andalan mereka, Datsun Go dan Go+ tanpa Panca.
Mari kita mulai dari kondisi di tanah air dulu, karena kenyataanya kondisi ini yang lebih memprihatinkan. Mengawali tahun 2017 ini, penjualan Datsun merosot tak karuan, sekitar 80% penjualan telah menurun dibandingkan tahun lalu di bulan yang sama. Total hanya 600 unit mobil per bulan yang dijual Datsun di awal tahun ini, bandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 3.000 – 3.200 unit di dua bulan pertama.
Dari data Gaikindo, sejak peluncuran Calya dan Sigra, tren negatif dari penjualan Datsun terus terjadi. Dari kisaran 3.000 unit, merosot ke 2.000 unit, dan menjadi 800 unit per bulan september 2016 silam. Bahkan posisi terburuk di bulan oktober 2016 silam hanya mencatat 230 unit mobil Datsun yang keluar dari dealer. Padahal Calya mencatat 9.800 unit per bulan dan Sigra mencatat 3.500 unit per bulan.
Dikutip dari Kompas, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia, Antonio Zara (sekarang sudah diganti oleh orang lain) menyatakan memang Datsun dalam kondisi yang tak baik, dan secepatnya memerlukan inovasi terbaru untuk produknya. Tercatat dalam beberapa waktu terakhir, improvement yang dilakukan oleh Datsun adalah penambahan warna, dan muncul special version, serta penambahan seatbelt tiga titik penumpang belakang. Cukup? Tidak tentunya.
Konsumen Indonesia kini cukup dimanjakan dengan adanya banyak pilihan produk, dan tentu masing – masing produk harus memunculkan kelebihannya dibanding pesaingnya. Dan mungkin satu hal yang tak dimiliki oleh Datsun adalah transmisi otomatis. Problem yang sama yang juga dialami oleh sister brand mereka, Renault dengan Kwid miliknya.
Nah, bagaimana di India? Sebenarnya di India penjualan tak seburuk di Indonesia, namun tetap saja jauh dibawah target pasar yang diusungnya. Sejak tiga tahun lalu, Datsun telah mengaspal di India, dan target 200.000 unit telah dicanangkan sejauh ini. Namun, kenyataan berkata lain, sebanyak 80.000 unit saja yang telah dilepas ke pasaran saat ini. tentu jauh dibawah harapan Datsun India.
Dengan kenyataan tersebut, dikabarkan melalui Economic Times, Nissan akan mengubah laju pergerakan Datsun yang awalnya hanya menjual mobil murah, untuk berubah menjual mobil yang lebih canggih dan modern di kelasnya. Langkah Datsun ini agaknya melihat pergerakan Renault di India yang mampu membuat Maruti Suzuki kaget dengan laris manisnya Renault kwid, yang di Indonesia kurang laku.
Modernitas, kualitas, dan style akan menjadi senjata Datsun mengarungi pasar India, dan dikabarkan bahwa Datsun Go Cross akan menjadi produk yang disiapkan untuk menggebrak pasar. Selain itu model facelift untuk line up yang ada juga disiapkan, termasuk penambahan fitur konektivitas, transmisi otomatis, dan teknologi mild hybrid. Realisasi hal tersebut bisa dilaksanakan dalam tiga hingga empat tahun mendatang.
Jadi, Datsun yang digadang – gadang bisa menjadi pundi – pundi uang bagi grup Nissan toh akhirnya mengalami kendala juga. Dan memang, di kelas yang berat, Datsun perlu melakukan banyak improvisasi supaya mobil buatan mereka tak hanya murah, namun berkualitas. Bagaimana tanggapan anda? Jangan bertengkar lagi ya, komen yuk dibawah, sob. Semoga Datsun cepat bangkit.
Read Next: Bajaj Dan Kawasaki Resmi Akhiri Kerjasama