Pertama kami kira tidak ada bedanya antara Nissan March facelift versi Asia yang telah diluncurkan lebih dulu di Thailand dengan versi Nissan March (Micra) facelift yang baru saja diluncurkan di Eropa. Ternyata mulai dari eksteriornya terlihat perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan dengan versi Asia.
Perbedaan paling kentara ada pada desain eksterior yang menggunakan desain headlamp baru yang tidak membulat, namun pada bagian sudut belakangnya berubah menjadi lebih menyudut dan terlihat lebih dinamis. Selain bentuk lampu depan, pada kap mesin pun ada sedikit perbedaan, versi Asia ada dua lekukan garis tegas, versi Eropa datar saja, penggunaan velg baru dengan kelir duo tone pun menjadikannya terlihat lebih sporty!
Di bagian buritan ada perbedaan namun sangat kecil sekali, dan nyaris tidak terlalu kentara, yaitu sudah diberikannya tambahan rear foglamp pada March versi Eropa sebagai standar mobil-mobil di negara yang mempunyai musim salju. Selain itu untuk Nissan March versi Eropa lekukan pada ujung bawah pintu bagasinya lekukannya dibentuk lebih manis dan aerodinamis berbeda dengan versi Asia yang mempunyai lekukan patah di daerah itu (contoh pada gambar diberikan tanda garis kuning). Lainnya semua sama.
Pada bagian interior, Nissan March versi Eropa mendapatkan steering switch control untuk mengatur audio tanpa harus melepas genggaman tangan dari kemudi dan cruise control seperti sebuah mobil mewah. Sedangkan pada head unit sudah mendapatkan layar touch screen yang dapat memutar DVD, bluetooth dan navigasi GPS pada seri tertingginya.
Kursi mobil ini juga dilengkapi dengan ISOFIX dan penggunaan bahan fabric berkualitas yang lebih baik dengan jahitan warna putih untuk memberikan kesan mewah. Selain itu sepertinya tidak ada ubahan facelift yang berbeda jika dibandingkan dengan Nissan March yang diluncurkan di Thailand beberapa pekan lalu. FYI, di beberapa negara Eropa mobil ini disebut dengan nama Nissan Micra loh!
Jika ingin melihat tampilan Nissan March 2013 facelift versi Asia bisa di klik tulisan berikut.
Read Next: Apa Mobil Second Alternatif Selain Mobil LCGC? (part 1)