Nasib Chevrolet Captiva Saat Ini, Tergerus Perkembangan Jaman

by  in  Berita & Chevrolet & Merek Mobil
Nasib Chevrolet Captiva Saat Ini, Tergerus Perkembangan Jaman
0  komentar

AutonetMagz.com – Masih melanjutkan bahasan kita mengenai Mobil – mobil yang ada di Indonesia dan nasibnya kini, selanjutnya kita akan membahas mengenai Chevrolet Captiva. Yap SUV milik Chevrolet yang diimpor dari Korea Selatan ini memang sudah cukup lama kita kenal, bahkan selama itu juga belum ada ubahan yang mendasar dan sifatnya masif. Oleh karenanya, tak mengejutkan jika perlahan namun pasti Chevrolet Captiva mulai tergerus oleh perkembangan jaman. Bagaimana nasibnya sekarang? Yuk kita bahas.

Seperti biasa, kita akan sejenak meninggalkan masa sekarang dan menilik ke masa lalu dimana Chevrolet Captiva pertama kali hadir. Secara global, Chevrolet Captiva hadir pada tahun 2006 sebagai versi produksi dari Chevrolet S3X, dan dibangun dari basis GM Theta yang juga digunakan oleh Opel Antara dan dikembangkan oleh GM Korsel yang masih bernama GM Daewoo. Chevrolet Captiva adalah salah satu proyek besar dari GM Korsel dan setelah jadi, bentuknya cukup modern kala itu walaupun secara desain sangat amat Korean Style.Tahun 2007, Chevrolet Captiva hadir di Indonesia untuk menantang para SUV lain yang sudah ada seperti Honda CR-V, Nissan X-trail, dan Suzuki Grand Vitara. Chevrolet Captiva mengusung mesin 2.400cc Bensin namun dengan konfigurasi 7 penumpang, yang membuatnya tampil beda daripada pada pesaingnya.

Tahun 2008, varian diesel hadir dengan mesin 2.000cc VCDi, dan menyusul varian AWD di tahun 2009. Melihat tampilan ala korea yang nampaknya tak sekeren para pesaing asal Jepang, apalagi sejatinya mobil ini menggunakan merk Amerika, pihak GM memberikan ubahan tampilan pada tahun 2011 pada tampang depan mobil ini sehingga lebih macho. Tahun 2014, pihak GM tak mau Chevrolet Captiva tergerus jaman, dan memberikan update lagi berupa lampu belakang LED dan penambahan sejumlah fitur kekinian macam passive smart entry, side curtain airbags, jok elektrik pada bagian pengemudi, Active Rollover protection, Electronic Stability Control, dan Hill decent Control pada tipe AWD. Nah, belum cukup, di 2016 GM kembali memberi ubahan pada Captiva di sisi fascia depan yang lebih trendy, setir Chevrolet model baru, blind zone alert, rear cross traffic alert, kamera mundur, dan head unit Chevrolet MyLink.

Segala bentuk ubahan yang diberikan oleh pihak Chevrolet menunjukkan bahwa pihaknya tak ingin Chevrolet Captiva tergerus oleh jaman. Penambahan fitur dan ubahan yang merujuk pada tren masa kini diberikan oleh pihak GM. Namun Chevrolet memang harus sadar, bahwa Chevrolet Captiva memang sudah berusia 12 tahun, dan sangat susah untuk membuat mobil yang sudah berusia selama itu masih bisa bersaing dengan para rival. Menilik data wholesales Gaikindo, sepanjang 2017 kemarin Chevrolet Captiva bermesin diesel tercatat 276 unit, sedangkan varian bensin tak nol unit. Angka tersebut sejatinya lumayan, namun kalah telak dengan saudaranya yang menggunakan rangka ladder frame, Chevrolet Trailblazer. Trailblazer mampu membukukan angka 787 unit sepanjang 2017 silam, tiga kali lipat lebih baik dari Chevrolet Captiva.

Sedangkan untuk tahun 2018 ini, sejak kuartal pertama tahun 2018 ini Chevrolet Captiva bermesin diesel mencatatkan angka 67 unit, sedangkan varian bensin 1 unit saja. Catatan tersebut menunjukkan bahwa cepat atau lambat Chevrolet Captiva harus menemui takdirnya bahwa dirinya tak lagi muda, dan memerlukan peremajaan. Namun setidaknya Chevrolet Captiva masih lebih beruntung daripada Chevy Orlando karena pihak GM masih berfokus pada segmen SUV, termasuk Chevrolet Captiva. Kita tunggu saja bagaimana GM merespon kondisi terkini dari Chevrolet Captiva, akankah generasi terbaru Chevrolet Captiva segera hadir? Bisa jadi, karena mobil tersebut bisa menjadi modal bagi GM Korsel untuk bangkit. Namun kapan? Kami tak tahu. Bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian.

Read Prev:
Read Next: