AutonetMagz.com – Memang ada banyak pabrikan otomotif yang memproduksi mobil listrik sejak belasan atau puluhan tahun lalu, namun harus kita akui bahwa Tesla adalah pabrikan yang mempopulerkan mobil listrik modern. Dengan semua yang sudah dicapai oleh Tesla saat ini, mereka masih memiliki masalah dalam hal rantai pasok komponen kendaraan mereka. Dan Musk baru – baru ini menyatakan pendapat yang cukup menarik dalam cuitannya di Twitter. Yap, sesuai judul, Tesla bisa saja membeli sebuah perusahaan tambang.
Beli Perusahaan Tambang Demi Lithium
Sebagai komponen terpenting dari sebuah BEV, baterai memang menjadi tantangan tersendiri bagi pabrikan yang memproduksi mobil listrik. Baterai yang sekarang banyak digunakan untuk kendaraan elektrifikasi adalah baterai berjenis Lithium Ion. Untuk mengatasi masalah rantai pasok baterai, maka jelas Tesla harus mengamankan bahan baku baterai mereka. Dan hal tersebut sejatinya telah dilakukan sejak tahun 2020 silam saat mereka menyatakan akan membeli 10.000 lahan tambang Lithium di Nevada, Amerika Serikat. Namun, saat ini harga Lithium telah melonjak hingga 400% dari masa tersebut. Oiya, di tahun 2014 silam, Tesla sebenarnya sempat mencoba untuk membeli start up penambangan Lithium, namun gagal.
Dalam cuitannya di Twitter beberapa waktu lalu, CEO dan founder Tesla, Elon Musk menyatakan hal menarik. “Kami akan mengatasi batasan apapun untuk mempercepat transisi dunia menuju ke era energi berkelanjutan. Bukannya kami berniat untuk membeli perusahaan tambang, namun jikalau itu adalah satu – satunya cara untuk mempercepat transisi itu, maka kami akan melakukannya” cuit Musk. Yap, mempiliki tambang atau perusahaan tambang tentu akan menjadi solusi masuk akal bagi Musk dan Tesla. Dengan begitu, mereka bisa mengamankan bahan baku atau bahan setengah jadi untuk diproses menjadi baterai yang akan digunakan oleh mobil – mobil Tesla. Setidaknya, bottleneck yang terjadi di Tesla Model 3 beberapa tahun lalu tak akan terjadi.
Gambaran Hubungan Tesla dan Indonesia?
Apakah cuitan Musk ini merujuk pada pertemuan Musk dengan Menteri MarVes, Luhut Binsar Panjaitan? Mungkin saja, tak ada yang mustahil. Mengutip dari CNBC, Septian Hario Seto selaku Deputi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves mengatakan bahwa pertemuan Musk dan LBP berteujuan untuk meyakinkan Tesla supaya berinvestasi di Indonesia. Indonesia menawarkan pasokan nikel sesuai standar Tesla, namun Tesla harus bekerja sama dengan perusahaan lokal di Indonesia. Hario pun mengatakan bahwa respon Tesla cukup positif dan akan mengirimkan timke Indonesia untuk melihat potensi kerja sama. Dengan meningkatnya harga nikel dunia, nampaknya tawaran Indonesia agak susah diabaikan oleh Musk.
Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Renault Scenic Resmi Disuntik Mati, Au Revoir MPV Cantik