AutonetMagz.com – Pernahkah anda merasakan getaran saat mengendarai sepeda motor? Apabila motor sudah mulai terasa bergetar, anda wajib melakukan pengecekan kondisi. Hal ini lumrah terjadi pada motor matic dengan usia pemakaian tinggi atau sering digunakan untuk sehari-hari. Salah satu komponen yang berpotensi menyebabkan getaran pada motor adalah Roller CVT (Continous Variable Transmission) yang mengalami keausan.
Jangan Abai dengan Kondisi
“Memang umumnya penggunaan normal CVT itu bisa sampai 2 tahun dengan pemakaian yang standar. Maka dari itu, kalau kondisi kendaraan terasa sudah bergetar dan tidak nyaman, bisa langsung datang untuk melakukan pengecekan kondisi kendaraan. Selain itu bisa juga karena ada bagian dari roller CVT yang pecah atau sil yang bocor. Jadi karena bentuk komponen nya yang bergerak secara dinamis sil tersebut berpotensi mengalami kerusakan,” ungkap Ilham Wahyudi, General Manager Service PT. Surya Timur Sakti Jatim (Yamaha STSJ).
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa masih banyak konsumen yang abai dengan perawatan motor maticnya. Alhasil, performa motor terganggu dan terpaksa masuk bengkel untuk perbaikan. “Jangan sampai konsumen tidak menyadari performa motor nya terganggu. Kami tidak pernah bosan untuk mengingatkan konsumen agar melakukan service rutin di bengkel resmi. Karena perawatan di bengkel resmi selain terjamin Ke aslian Spare Part nya, konsumen akan ditangani langsung oleh teknisi Handal Yamaha. Jadi tidak perlu ragu setiap melakukan perawatan sepeda motor kesayangannya,”
Ini Tipsnya!
Untuk menjaga agar motor anda tetap awet, berikut ini ada empat tips yang dapat dilakukan konsumen untuk merawat sepeda motor maticnya, diantaranya :
1. Bersihkan komponen CVT
Komponen ini merupakan salah satu kunci untuk menjaga kondisi mesin tetap prima. Untuk itu, konsumen perlu membersihkan CVT dari tumpukan kotoran dan oli bekas gesekan antar komponen. Bersihkan komponen ini setidaknya setiap 12.000 km/12 bulan.
2. Ganti V-Belt secara berkala
V-Belt berfungsi untuk mendukung engine dalam sistem penggerak. Semakin sering motor digunakan, maka kondisi v-belt motor matic juga wajib untuk diperhatikan. Segera ganti V-Belt kendaraan setiap 25.000 km atau 25 bulan sekali untuk pemakaian standar. Untuk intensitas pemakaian motor yang lebih tinggi, konsumen dapat mengganti V-belt motor lebih cepat dari standar yang telah diberikan.
3. Rutin ganti oli mesin
Gantilah oli setiap 3.000 km/3 bulan sekali sesuai dengan buku manual. Apabila konsumen lalai dalam melakukan penggantian oli pada motor, maka akan berdampak pada kerusakan komponen lainnya. Hal itu dapat mengganggu performa komponen pada kendaraan dan membuat biaya servis semakin mahal.
4. Ganti oli transmisi
Umumnya penggantian oli transmisi direkomendasikan setiap 12.000 km/ 12 bulan sekali. Oli transmisi berfungsi untuk melumasi dan mendinginkan sistem transmisi pada kendaraan. Ketika pelumasan terganggu, maka akan menciptakan bunyi berisik pada bagian box CVT kendaraan dibagian belakang.
Read Next: Vespa Rilis Vespa Primavera dan Sprint Model Year 2024! Apa Saja Perbedaannya?