AutonetMagz.com – Maraknya kasus mobil terbakar baik dalam keadaan diam maupun bergerak membuat kita berpikir, apa penyebabnya? Bisa jadi hal tersebut disebabkan faktor internal dari dalam komponen mobil atau malah faktor eksternal yang memicu percikan api. Rifat Sungkar selaku Brand Ambassador Mitsubishi pada virtual conference Selasa (14/12) lalu pun turut menjabarkan penyebab mobil bisa terbakar.
Beda Mobil, Beda Keadaan, Beda Faktornya
Menurut pembalap Nasional yang akrab disapa Rifat, faktor internal penyebab mobil bisa terbakar berbeda-beda dari tipe mobil bermesin depan maupun belakang. Untuk mobil bermesin belakang, sering ditemui kondisi kelistrikan yang sudah tidak baik kondisinya atau karena posisi knalpot berdekatan dengan mesin hingga menghasilkan panas berlebih. Pada mobil bermesin depan, Rifat memiliki pandangan tersendiri soal penyebab mobil terbakar yang sering ditemui.
“Untuk yang biasanya terjadi, mesin yang di depan adalah ketika mobil itu pernah satu atau dua kali lewati genangan air. Lukanya tidak kelihatan. Genangan air ini cukup jahat karena tidak semua mobil prepare,” ungkapnya. Menurutnya cipratan air dari genangan dapat merusak komponen kelistrikan terutama ECU dari mobil. Selain itu, banyak komponen dari mesin yang menghasilkan panas sehingga dapat memicu percikan api jika bersentuhan dengan bahan yang mudah terbakar seperti misal minyak power steering yang bocor.
Sudut Pandang Rifat Perihal Kelistrikan Mobil
Dalam sesi virtual conference ini, Rifat juga memaparkan sudut pandangnya terhadap sistem kelistrikan pada sebuah mobil yang bisa menjadi pemicu kebakaran. Ia membagi sistem kelistrikan mobil menjadi empat bagian yaitu eksterior, interior, mesin, dan sistem keamanan kendaraan. Adapun untuk bagian eksterior sistem elektrikal mencangkup perlampuan dan power steering sementara interior mencangkup sistem perlampuan, infotainment, dan entertainment mobil.
Pada bagian kelistrikan mesin yang mencangkup power steering, gearbox, hingga ECU mobil, Rifat Sungkar menyarankan untuk tidak mengutak-atik bagian tersebut. “Saya rekomen sekali spesifikasi engine harness mohon jangan dimodifikasi karena sistem engine harness akan sangat mempengaruhi performa kendaraan,” ujarnya seraya memberikan pengertian bahwa ECU setting-an pabrik adalah yang paling optimal dari segi konsumsi bahan bakar dan performa.
Lalu bagian kelistrikan yang terakhir adalah sistem keamanan mobil yang mencangkup sistem safety hingga fitur seperti cruise control. Rifat pun mengingatkan untuk selalu memperhatikan bagian kelistrikan ini terlebih saat kondisi curah hujan yang tinggi seperti sekarang. Memang bisa saja kelihatannya kondisi kelistrikan terlihat baik pada bagian luar, padahal di bagian dalamnya sudah memprihatinkan. Jadi jangan lupa perhatikan komponen kelistrikan ini ya!
Read Next: CARRO Rayakan Hari Jadi Keenam dengan Fasilitas Baru