Mencoba Sepeda & Kapal Bertenaga Hydrogen Toyota, Rasanya Bagaimana?

by  in  Berita & International & Merek Mobil
Mencoba Sepeda & Kapal Bertenaga Hydrogen Toyota, Rasanya Bagaimana?
0  komentar

Paris, AutonetMagz.com – Di sela-sela kunjungan AutonetMagz ke Paris dalam rangka menghadiri Olimpiade Paris 2024 atas undangan Toyota Astra Motor (TAM), kami diberikan kesempatan langka untuk mencoba dua kendaraan terbaru bertenagakan hydrogen. Keduanya adalah hasil kerjasama Toyota dengan beberapa vendor di Eropa yang memang sudah menjadi spesialis di bidangnya, dan hasilnya cukup mengejutkan, bagaimana pengalamannya? Simak terus artikel ini!

Coba Sepeda Listrik Bertenaga Hidrogen

Yang pertama kami coba adalah sepeda Hydrogen. Sepeda Hydrogen hasil kerjasama Toyota dan Pragma ini amatlah unik. Dengan berbasiskan e-bike sama seperti yang biasa kita temui di Indonesia, Toyota dan Pragma menggantikan bagian yang biasa dihuni oleh baterai di bagian tengah rangka sepeda dengan tabung Hydrogen. Tabung ini berkapasitas beberapa gram dan dapat diisi ulang dalam waktu 2 menitan saja dan memiliki jarak assist kayuhan sampai 120-an kilometer untuk sekali pengisian penuh. Sisanya sebenarnya mirip dengan sepeda listrik pada umumnya. hanya saja terdapat unit Fuel cell di bagian tengah bawah sepeda untuk merubah Hydrogen menjadi tenaga listrik yang dapat membantu/meng-assist kayuhan sepeda listrik ini.

Rasanya seperti apa? Rasanya sama seperti mengendarai e-bike biasa, terasa ada assist di tiap kayuhan kita, sehingga kayuhan awal akan terasa ringan dan laju sepeda terasa lebih responsif dibandingkan tenaga yang kita keluarkan. Di sisi lainnya, ada petunjuk kapasitas Hydrogen yang mirip dengan kapasitas baterai di panel tengah sepeda untuk melihat kapan kita harus mengisi ulang tabung Hydrogen-nya. Di luar perbedaan itu, mengendarai sepeda Hydrogen ini tidak ada bedanya seperti mengendarai sebuah sepeda biasa, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menguasainya.

Toyota Hadirkan Kapal Bertenaga Hidrogen

Produk revolusioner berikutnya yang cukup mengagumkan adalah Perahu atau Kapal bertenaga Hydrogen. Dan di ajang Olimpiade kali ini, Toyota membawa 2 kapal dalam bentuk yang berbeda dan bertenagakan Hydrogen. Model yang pertama adalah tipe kapal open top klasik yang dilapis kayu dan digunakan untuk parade pembukaan oleh beberapa atlet dunia. Dan satunya lagi yang kebetulan kami coba langsung adalah sebuah catamaran atau kapal dengan dua lambung yang modern dan futuristik.

Tiba saatnya kami mencoba kapal bertenagakan Hydrogen ini, dan tentu saja rute yang disediakan adalah menyusuri sungai Seine. Sungai ini membelah kota Paris dan melewati bangunan-bangunan ikonik yang tersebar di sepanjang tepi sungai. Kesan pertama ketika naik ke kapal dan mulai berlayar adalah hening. Yap hening, karena pada dasarnya kapal menggunakan motor listrik yang menggerakan propeller untuk berlayar. Dimana tabung Hydrogen diletakkan di bagian belakang kapal dan menyuplai tenaga ke unit pembangkit listrik Fuel Cell yang akan menggerakan motor listrik. Jadi, pada dasarnya ini adalah kapal listrik bertenagakan Hydrogen.

Unit Hydrogen Power Generator/Fuel Cell ini berkapasitas 70 kW dengan voltase mencapai 600-725 VDC dan dapat diinstalasi secara pararel sampai 10 unit. Jadi, bisa untuk mentenagai kapal yang berukuran lebih besar. Di samping itu, dikarenakan penggunaannya di lautan, maka power unit ini juga bersertifikasi IP 54 dan memiliki tekanan Hydrogen berkisar dari 11-15 bar. Di unit kapal ini, Toyota bekerja sama dengan Fountaine Pajot selaku pembuat kapal catamaran dari Perancis untuk mengintegrasikan sistem ini ke kapal-kapal buatan mereka.

Maksimalkan Potensi Hidrogen

Uniknya dengan melihat konsep Hydrogen yang diaplikasikan di kapal dan sepeda ini, bisa terlihat bahwa sebenarnya Hydrogen memiliki peluang besar untuk paling tidak menyamai teknologi baterai EV. Hanya saja dengan keuntungan siklus pengisian yang lebih cepat, namun perlu diingat lagi, ketersediaan infrastruktur pengisian Hydrogen juga perlu diadakan terlebih dahulu. Sehingga potensi energi alternatif seperti ini dapat dijalankan dan pendekatan Multi pathway ala Toyota bisa dimaksimalkan dan dapat terlihat respon pasar ke depannya.

Jadi, bagaimana menurut kalian?

Read Prev:
Read Next: