Mazda : Kami Akan Segera Upmarket Dengan Sportscar Rotary

AutonetMagz.com – Sekarang tinggal Toyota dan Mazda yang masih berusaha dengan “unicorn” mereka di tahap riset dan pengembangan. Toyota sudah lebih siap, karena beberapa spy shot dan video menggambarkan Toyota Supra 2017 yang sedang duji coba dalam kamuflase. Mazda? Mereka cukup terlambat, karena mereka harus mengembangkan mesin rotary baru lebih dulu. Tapi Bette late than never kan?

Biarpun mesin rotary sudah dapat citra yang kurang baik karena mesinnya ringkih, boros oli, boros bensin, emisinya kotor, suku cadangnya tak banyak serta modifikasinya agak susah – terutama RX-8 – Mazda tidak akan rela membiarkan Mazda RX-9 meluncur jika tidak pakai mesin rotary.”Mobil itu tidak akan dipasarkan tanpa mesin rotary,” kata Vice President Penjualan dan Pemasaran Mazda Amerika Utara, Russell Wager.

Dan di waktu yang sama, Mazda berusaha membuat citra mereknya terkesan upmarket. “ Kami mau buat mobil yang akan membuat orang bersedia membayar lebih mahal demi mobil itu,” lanjur Wager. Apa maksudnya Mazda mau bikin brand baru seperti Toyota-Lexus, Nissan-Infiniti, Honda-Acura atau Hyundai-Genesis? Tidak, karena mereka dulu pernah mencoba hal serupa, namun hasilnya bisa dibilang gagal.

Dulu, Mazda menyiapkan brand baru bernama Amati yang dipersiapkan sebagai Mazda versi mahal… Eh, mewah, namun karena tidak cepat balik modal, Amati langsung dibuang ke liang kubur dalam waktu cepat. Apa naik ke segmen atas bisa untuk Mazda global? Mereka kan mobil Jepang? Wager cukup yakin, soalnya mayoritas konsumen Mazda punya level edukasi yang cukup tinggi di matanya.

“Seluruh jajaran model kami telah berubah dalam tiga tahun, dan mobil kami punya kualitas berkendara yang jauh lebih baik daripada yang dulu. Ini adalah pertanyaan untuk mendapatkan pembeli potensial di daftar konsumen kami,” lanjut Wager. Terserah deh, kalau saya sendiri, akan sedikit mikir-mikir jika Mazda RX-9 sudah menyentuh angka 1 miliar lebih, tapi mengingat harga GT-R dan NSX yang mahalnya sudah ampun-ampunan, saya tidak tahu mau ngomong apa lagi. Apa opinimu? Sampaikan di komentar ya.