AutonetMagz.com – Belum lama ini, ada kejadian dimana sebuah mobil yang mengalami pecah ban dan tidak dirasakan pengemudinya sehingga telapak ban terlepas. Dalam banyak kasus, ban mobil pecah sampai rusak berat umumnya disebabkan oleh tekanan udara yang kurang (bahkan sampai kempis) dan dibiarkan terlalu lama. Situasi ini jelas berbahaya karena ban tidak bisa berputar sebagaimana mestinya, dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan.
Akibat dari Ban Mobil Kempis
Area Kontak Ban Berlebih dan Tidak Merata
Lantaran kempis, ban tidak memiliki area kontak dengan aspal (contact patch) yang cukup. Bahkan tekanannya cenderung berlebih akibat hanya tertumpu di pinggir telapak ban. Kondisi ini dapat mengakibatkan ban aus di pinggir sisi luar dan dalam saja. Mobil juga akan terasa semakin berat dikemudikan karena daya cengkeramnya terlalu kuat ke aspal jalan.
Dinding Ban Bergerak Berlebihan
Gerakan naik turun dinding ban menjadi tidak terkendali ketika kempis. Alhasil, ban menjadi terlalu lentur dan membuat anyaman kawat baja dinding ban rusak. Ketika muatan mobil penuh, perjalanan jauh, dan tekanan udara ban terlalu kempis, bibir pelek dapat menyentuh dinding ban dan berpotensi membuat dinding ban robek.
Kondisi ini sangat berbahaya kalau tidak disadari. Padahal, tekanan udara ban yang kurang akan langsung terasa pada pengendalian mobil yang lebih sulit. Selain itu, biasanya mobil akan menarik ke sisi ban yang kempis atau mobil bergoyang akibat gerakan dinding ban yang berlebihan.
Kenyamanan Turun dan Mobil Sulit Dikendalikan
Kenyamanan berkendara ikut menurun akibat gerakan dinding ban yang tiada henti. Di titik ini, mestinya pengemudi sudah sadar bahwa ban mobilnya kempis. Gerakan berlebih pada ban juga dapat terjadi ketika mobil berakselerasi atau melakukan pengereman, termasuk ketika belok ke kiri atau ke kanan.
Akibatnya, mobil menjadi lebih sulit dikendalikan karena gerakan dinding ban semakin ‘liar’. Kondisi ini membutuhkan jarak pengereman yang lebih jauh, sehingga mengurangi keselamatan berkendara. Dalam kondisi ekstrem di mana tekanan udara ban sangat rendah, dapat membuat ban terlepas dari pelek.
Pentingnya Tekanan Udara
“Tekanan udara ban yang pas, sanggup menjaga bidang kontak telapak ban agar tetap optimal sehingga daya cengkeram ban ke permukaan jalan selalu pas. Tekanan udara ban yang sesuai juga membantu dinding ban menopang berat mobil serta meredam gaya akibat gerakan ban. Alhasil, tekanan udara yang sesuai memegang peran sangat penting dalam menjaga performa ban di jalan,” jelas Yagimin, Chief Marketing Auto2000.
Tekanan udara ban yang sesuai rekomendasi bisa dilihat pada stiker petunjuk di pilar B sisi pengemudi atau buku petunjuk pemilik kendaraan. Idealnya, usahakan untuk melakukan pemeriksaan tekanan udara ban di pagi hari di mana ban belum berjalan dan suhu lingkungan masih dingin supaya hasilnya akurat. Namun kalau terlalu repot, usahakan minimal 1 minggu sekali. Anda bisa juga menyempatkan diri untuk mengecek tekanan ban ketika mengisi BBM di SPBU.
Read Next: Hyundai Berhasil Raih Rekor MURI untuk Perjalanan EV Terjauh di ASEAN