AutonetMagz.com – Digunakannya mesin 1.500cc VTEC Turbo di Honda Civic yang dijual saat ini memang menjadi sebuah pintu baru bagi generasi Honda jaman now yang rata – rata menggunakan mesin sejenis. Mulai dari Honda CR-V, Honda Accord, hingga Honda HR-V mengandalkan mesin serupa walau beda – beda secara tuning. Nah, namun mesin ini belumlah sepenuhnya sempurna, utamanya di beberapa kondisi tertentu. Oleh karenanya, pihak Honda mengambil kebijakan baru mengenai garansi mesin mobil ini.
Jadi, mengacu dari Autoevolution, pihak Honda baru saja memberikan sebuah kebijakan baru mengenai masa garansi dari mesin Honda Civic Turbo dan mesin Honda CR-V Turbo. Pihak pabrikan asal Jepang ini memberikan extend pada masa garansi mesin VTEC Turbo ini menjadi 6 tahun lamanya dari masa pembelian mobil tanpa adanya batasan jarak tempuh di US. Wah, menarik tentunya, namun apakah extended warranty ini bakal diterapkan juga di Indonesia? Tenang, bersamaan dengan naiknya artikel ini, kami juga sudah mengontak pihak HPM terkait kabar ini.
Yulian Karfili, tim Public Relations Manager PT HPM menyebutkan, “Sejauh ini kita belum ada program seperti itu sih, yang berlaku hanya program servis yang free jasa sampai dengan 50.000 km / 4 tahun untuk pembelian semua model Honda“. Jadi, nampaknya kebijakan extended warranty untuk mesin Turbo hanya berlaku di US saja, dan spesifik untuk Honda CR-V Turbo dan Honda Civic Turbo yang diproduksi di Negeri Paman Sam tersebut. Sejauh ini, unit mesin VTEC Turbo yang dipasang di Honda Civic Turbo dan mesin Honda CR-V Turbo diklaim sudah mencapai 1 juta unit lebih di US.
Dan ada beberapa ‘komplain’ mengenai mesin dari kedua mobil ini secara global. Yang pertama, tentunya kalian masih ingat dengan mesin Turbo dari Honda Civic di Indonesia yang sempat bermasalah di awal tahun 2018 silam. Sedangkan di China, ada beberapa problem dengan mesin Turbo Honda CR-V pada kondisi ekstrim, seperti suhu yang sangat dingin. Nah, yang terbaru, ada komplain lain dari US yang menyebutkan bahwa mesin Turbo Honda juga mengalami sudden loss of power. Kondisi hilangnya tenaga secara mendadak ini diklaim Honda disebabkan karena adanya kondisi cuaca yang ekstrim, khususnya cuaca yang sangat dingin.
Nah, sayangnya, penambahan warranty nampaknya bukan menjadi sebuah solusi yang paling pas untuk kondisi ini. Memang penambahan warranty ini memberikan rasa aman dan tenang yang lebih pada konsumen, namun secara teknis, belum ada tindakan riil yang akan mencegah kondisi ini terjadi. Jika mengacu pada masalah di China tahun lalu yang mirip, maka bisa jadi masalah terjadi pada pada aliran bahan bakarnya. Namun sekali lagi, masalah di China disebabkan oleh mesin produksi Dongfeng Honda.
Kondisi yang berbeda tentunya sangat mungkin terjadi di unit versi negara lain, baik US maupun hingga Indonesia. Nah, di Indonesia sendiri belum ada ‘komplain’ mengenai kondisi serupa. Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Suzuki Berminat Terjun di Pasar LSUV 7 Penumpang