AutonetMagz.com – Pandemi telah menjadi momok bagi industri otomotif, terutama penjualan kendaraan roda empat. Berhubung pembelian mobil melibatkan uang yang besar, banyak calon konsumen yang cenderung menunggu ataupun menunda pembelian mobil baru selama masa pandemi. Nah, kondisi serupa dialami oleh seluruh negara di kawasan Asia Tenggara. Namun, seiring berjalannya waktu, penjualan otomotif pun mulai kembali pulih, dan yang menarik, Indonesia ternyata kini menduduki posisi pucuk dalam hal penjualan mobil lho. Kok bisa? Mari kita kupas lebih jauh.
Jualan Tertinggi, Produksi Masih Kalah
Berdasarkan data ASEAN Automotive Federation (AFF), penjualan mobil di Indonesia pada periode Januari hingga Oktober 2021 ini menduduki posisi tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Dengan angka 703.089 unit dalam 10 bulan, kini Indonesia menjadi pasar terlaris untuk kendaraan roda empat di kawasan Asia Tenggara. Angka tersebut naik signifikan sebesar 67% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu, penjualan mobil di Indonesia hanya mencatatkan 421.064 unit saja selama 10 bulan pertama. Lantas, bagaimana dengan Thailand dan Malaysia? Thailand berada di posisi kedua dengan penjualan 596.393 unit, alias 100 ribu unit lebih sedikit dibandingkan Indonesia. Sedangkan Malaysia mencatatkan penjualan sebesar 382.379 unit di periode 10 bulan pertama tahun 2021.
Vietnam ada di posisi keempat dengan 218.734 unit, disusul oleh Filipina dengan 214.186 unit dan Singapura dengan 51.069 unit, serta Myanmar dengan 7.874 unit saja. Sayangnya, walaupun penjualan mobil di Indonesia berada di posisi tertinggi, namun produksi mobil di Indonesia kalah telak dengan Thailand. Thailand berada di posisi puncak dalam hal produksi mobil dengan angka 1.365.984 unit. Sedangkan Indonesia harus puas di posisi kedua dengan capaian 892.352 unit. Di posisi ketiga adalah Malaysia dengan 369.406 unit, disusul Vietnam dengan 126.962 unit, laly Filipina dengan 71.758 unit dan Myanmar dengan 1.201 unit. Lho, Singapura kemana? Ingat, tidak ada satupun produsen mobil yang memproduksi mobil di Singapura. Jadi, mobil – mobil yang digunakan di Singapura seluruhnya berstatus impor, tak ada yang dirakit lokal.
Peran Relaksasi PPnBM
Lantas, bagaimana bisa Indonesia melampaui Thailand dalam hal penjualan mobil baru? Nampaknya, sedikit banyak relaksasi PPnBM memberikan sumbangsih terhadap capaian ini. Diperpanjangnya relaksasi PPnBM 100% yang awalnya hanya 3 bulan, namun berlanjut hingga akhir tahun tentu memberikan rangsangan positif pada industri mobil. Belum lagi banyaknya produk baru yang diluncurkan sejak awal tahun hingga GIIAS 2021 kemarin. Bahkan, mobil – mobil baru yang diluncurkan umumnya merupakan produk yang berstatus volume maker. Tak ayal kondisi ini pun membuat industri otomotif di Indonesia kembali bergeliat. Dan ini juga terbukti berkat suksesnya penyelenggaraan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 yang dihelat selama 11 hari di ICE BSD, Tangerang, Banten bulan lalu.
Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Nissan Siapkan MPV Mungil di India, Kembaran Renault Triber?