Autonetmagz.com – CEO Lamborghini, Stephan Winkelman mengkonfirmasi bahwa merek dengan logo banteng yang ikonik tersebut telah menjual produk setara 10 bulan kapasitas produksinya untuk tahun 2021. Itu berarti setiap Lamborghini yang dibangun mulai sekarang hingga awal November (sekitar 3100 mobil) sudah memiliki pembeli yang mengantri untuk menerima pengiriman, menurut laporan yang dibuat di Milan Monza Motor Show, Italia. Pembuat supercar asal Italia yang menjadi musuh bebuyutan si Kuda Jingkrak ini mengatakan bahwa pengiriman telah melonjak hampir 25% pada kuartal pertama 2021 karena pembeli keluar dari karantina siap untuk mengeluarkan isi dompet mereka. Mari kita simak.
Lamborghini Urus Menjadi Penyumbang Terbesar
Stephan Winkelmann berkata kepada Automotive News walaupun Lamborghini sempat ditutup dua bulan karena pandemi, Lamborghini mengakhiri tahun 2020 sebagai tahun terbaik kedua yang pernah mereka catat. Perusahaan menjual 7430 mobil tahun lalu, turun sekitar 9% dari tahun 2019. Lamborghini Urus, Super SUV perdana dari merk mobil berlambang Banteng emas ini memberikan sumbangsih terbesar pada penjualan Lamborghini pada tahun 2021, dengan 1382 unit diantarkan dari Januari hingga Maret. Penjualannya disusul oleh Lamborghini Huracán entry-level, dengan 753 unit terjual pada akhir Maret.
Lamborghini Aventador yang cukup senior menemani mereka berdua dengan 287 unit yang terjual. Worth to mention, Lamborghini menginvestasikan 26 miliar rupiah dalam empat tahun ke depan untuk mennambah portofolio produknya, termasuk versi hybrid dari Lamborghini Huracan, Lamborghini Aventador, dan Super SUV Lamborghini Urus pada tahun 2025. Pada tahun 2023, perusahaan akan memperkenalkan produksi hybrid seri pertama untuk mengikuti Lamborghini Sián yang diproduksi secara terbatas. Untuk anda pecinta performa murni, Lamborghini bersikukuh bahwa performa addalah prioritas utama meskipun sedang menuju elektrifikasi pada jajaran mobilnya, dimulai pada bulan Mei.
Mengenai elektrifikasi, Winkelmann berkata, “Dalam elektrifikasi, kita perlu memilih momen yang tepat, ketika kita berpikir pasar sudah siap dan kita pikir kita benar-benar bisa menjadi yang terbaik.” Apakah strategi ini akan berhasil walaupun dalam hal penjualan belum terlihat? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi bisa dikatakan bahwa 2021 akan menjadi tolak ukur yang bagus bagi pembuat mobil dalam hal kesuksesan, walaupun belum bisa menyaingi angka sebelum serangan pandemi.
Bagaimana pendapat kalian? Silahkan berkomentar, kawan.
Read Next: Siemens Rilis SICHARGE D Untuk Asia Pasifik