Bangkok, AutonetMagz – Yamaha Tricity yang baru diluncurkan di Thailand dan motornya dipajang di Bangkok Motor Show 2014 membuka segmen baru dalam industri sepeda motor, karena akhirnya motor dengan teknologi seperti Piaggio MP3 kini dapat dimiliki dengan harga yang lebih terjangkau.
Yamaha Tricity memiliki model yang tak biasa seperti halnya motor dengan roda 3 pada umumnya, dilihat dari foto bagian samping motor ini terlihat sedikit cingkrang, tetapi jika kita melihat secara langsung motor ini tampak cukup proporsional.
Ketika melihat bagian belakangnya, kita tidak akan melihat sebuah motor roda 3, karena dari belakang penampilannya tidak ubahnya motor dengan roda 2 pada umumnya, meskipun motor ini memiliki 3 buah roda, ternyata abodinya lebih ramping dari yang kami perkirakan.
Mesin yang digunakan motor ini kurang lebih sama seperti mesin yang digunakan oleh Yamaha GT 125 Eagle Eyes yang baru saja diluncurkan, hanya saja di skutik ini mendapat beberapa penyempurnaan. Tidak perlu kecewa, Honda PCX pertama kali juga hadir dalam versi mesin 125 yang sama dengan Vario 125. Memang kelebihan motor ini ada pada pengendaraannya berkat penggunaan 2 buah roda di depan, bukan pada mesin yang dibekali dengan teknologi semacam ISS, tapi tenang saja, sudah injeksi, Diasyl silinder dan Forged Piston kok.
Oke, melihat tampilan depannya mungkin kita tidak terbiasa melihat penampilan motor dengan 2 buah roda di depan, tapi percayalah, motor ini akan membuat anda jatuh cinta pada pandangan pertama, atau mungkin penulis selalu bermimpi memiliki Piaggio MP3 sehingga ketika melihat motor ini terasa begitu menakjubkan?
Jika dibandingkan dengan Piaggio MP3, jelas motor ini pada penggunaan kaki-kakinya terlihat lebih kurus, karena harganya pun hanya kurang dari 1/3 harga Piaggio MP3 250 cc, tetapi mekanismenya sama persis.
Mekanisme kerja suspensi depan motor ini sama persis dengan Piaggio MP3, namun Yamaha tidak memberikan fitur lock untuk mekanisme penguncian kemiringan motor di perjalanan, sehingga ketika mengemudikan motor ini di kecepatan berapapun, kita seperti menggunakan sebuah motor roda 2, hanya saja gripnya lebih terasa karena memiliki 3 buah ban.
Bentuk lampu depannya cukup cantik dan terlihat dinamis, untuk versi warna putih, kita akan mendapatkan aksen piano black pada atas lampu yang terhubung dengan windshield.
Di bagian lampu seinnya, kami sangat suka detailing yang diberikan Yamaha pada lekukan bodi dan garis-garis sambungan antara lampu dan bodi lainnya yang sangat cantik.
Winshield motor ini tidak dibuat mengambang dan tidak menempel langsung ke bodi seperti Honda PCX, sehingga sangat mudah untuk dilepas dan dibersihkan sepertinya.
Masih tentang detailing, dek motor ini di desain sangat cantik bukan? Sayangnya Yamaha tidak memberikan tempat untuk membawa barang bawaan pada sebelah kanan dan kiri sayap motor ini seperti motor skutik pada umumnya.
Kuncinya sudah menganut model magnetik seperti di Indonesia, namun untuk versi Thailand, hampir seluruh produk Yamaha yang hadir disana memiliki model tuas kecil di sebelah kiri untuk menutup lubang kunci magnet.
Duduk di motor ini dan… Mmmm…. model stang dengan tutupan plastik keras dan licin ini rasanya tidak seperti membawa motor semi premium, Untungnya speedometer digitalnya cukup cantik dan mudah dibaca karena besar, lebar dan memiliki backlight putih.
Desain dan pengerjaan bodi belakang motor ini bisa dibilang sangat rapi, mulai dari jok empuk dengan bahan yang agak kesat sehingga mencegah boncenger merosot ke depan, jahitan putih seperti layaknya jok mobil balap dan behel atau handle bar dengan detailing nyaris sempurna. Pada bagian atas behel memang terbuat dari plastik, namun saat kita mencoba mengangkatnya kita akan menemukan material besi yang sangat rapi seperti bodi belakang Yamaha Vixion Lightning.
Bagasi motor ini cukup lega, namun sayangnya tidak selega skutik semi premium pada umumnya yang bisa lebih lega 2 kali lipat dari motor ini, namun masih cukup untuk menampung sebuah helm full face. Andai saja tangki bensinnya diletakan di bagian belakang, pasti bagasi motor ini lebih lega lagi.
Posisi mengemudi motor ini juga cukup nyaman, joknya yang panjang memudahkan kita memilih posisi duduk yang agak jauh dari stang atau sebaliknya. Sayangnya posisi kaki motor ini tidak bisa dibuat rebah seperti layaknya Honda PCX.
Nah untuk yang masih meragukan bagaimana Yamaha Tricity ini bekerja, dalam review Yamaha Tricity langsung dari Bangkok Motor Sshow ini Yamaha memberikan sebuah unit demo bagaimana kerja mekanikal ban depan ketika menikung, berbelok hingga melewati jalan bergelombang, sama persis seperti Piaggio MP3, sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Jika masih penasaran, lihat video di bagian bawah artikel.
Terakhir, bagi anda yang pernah mengendarai Piaggio MP3, tentunya anda akan malas berpindah ke motor lain karena fleksibilitas, kenyamanan dan stabilitas motor dengna 2 buah roda di depan yang tidak akan anda dapatkan di motor lainnya.
Kami berharap Yamaha Tricity memberikan impresi yang sama dengan motor tersebut. Jika setara atau mendekati, maka kita tidak perlu mengeluarkan uang setara Toyota Avanza untuk memboyong motor berteknologi 3 roda ini, karena di Thailand motor ini hanya dibanderol dengan harga 8.000 Baht atau kurang dari 30 juta Rupiah jika di kurs-kan. Jika skutik ini masuk ke Indonesia dengan harga 30 jutaan? Sikat deh!
Read Next: First Impression Review Honda CBR300R dari Bangkok Motorshow