AutonetMagz.com – Mungkin kita masih ingat di jaman dulu ada Suzuki TS125 yang bermesin 2 tak dan Hyosung Karion 125 menjadi pilihan para garukers di tanah air . Namun dikarenakan masa produksi motor tersebut sudah dihentikan maka otomatis tak ada lagi pilihan trail value bagi konsumen di Indonesia. Akhirnya trend motor dengan ban pacul sempat redup di tanah air dan hanya diisi oleh motor trail bermerek eropa yang harganya kelewat jauh sejauh cintaku padanya di ufuk senja sana #eh?
Namun dunia garukers kembali hidup dengan adanya pilihan dari merk jepang dengan huruf alfabet ke 11, sayangnya merk ini dimensinya kurang proper untuk bermain tanah. Melihat celah tersebut, Viar akhirnya datang ke daerah yang dibanjiri oleh konsumen hobiies ini setelah mereka pede dengan penjualan kendaraan niaganya. Akhirnya Viar meluncurkan Viar Cross X -series dengan postur dan mesin yang proper untuk disuruh menggaruk tanah.
Seperti yang akan saya coba ini adalah Viar Cross X 200 SE, so mari kita rasakan impresinya bareng-bareng.
Eksterior
Apabila kita melihat desain dari Viar Cross X 200 SE ini bisa dibilang tampil beda dibanding trail pada umumnya. Menurut kami tampilan motor enduro jebolan Viar ini terlihat gagah, bahkan enduro ini sekilas malah seperti motorcross yang biasanya dijual secara off the road. Namun secara desain tampilan depannya justru mengingatkan kami pada lini enduro KTM, begitu pula pada decalnya. Setidaknya yang cukup membedakan adalah tulisan Cross yang terlihat seperti font Arial hehe…
Nah ini yang menarik, motor ini sudah dilengkapi fork Up Side Down (USD) dan ukurannya cukup besar di kalangan trail 150 cc – 200 cc. Sementara belakang mengadopsi suspensi monoshock dengan mekanisme seperti uni-track pada trail kawasaki.
Swingarm dengan material alumuniumnya juga terlihat padat dan penuh layaknya motor enduro berkubikasi besar. Untuk ukuran kaki kakinya juga cenderung besar dan untuk Viar Cross X 200 SE 2015 sudah mengadopsi velg alumunium berdimensi 21 inchi depan dan 18 inchi belakang.
Beralih ke belakang, sektor lampu lampu dibuat lebih simpel dengan penggunaan LED di stoplamp maupun lampu sein. Untuk yang versi 2015 ini Viar Cross X 200 SE juga mengalami perombakan di bagian buntut belakang yang lebih panjang untuk mencegah cipratan air atau lumpur mengenai rider maupun boncenger. Selain itu motor ini juga disematkan bracket multiguna yang bisa digunakan untuk menaruh barang saat ber-adventure ria.
Saat kita melihat area knalpot yang dibuat di purbalingga ini, sosoknya terlihat padat dan berisi dibanding kompetitornya. Sayangnya anda mungkin akan tidak terbiasa dengan suara knalpotnya karena walaupun dibilang standar, suaranya terdengar seperti knalpot racing.
Center Fascia
Saat saya mulai menaiki motor ini dengan postur saya yang berada di 180 cm, well… saya terpaksa takluk dengan motor ini. Cross X 200 SE dengan sukses membuat saya jinjit balet, namun dari segi egronomi saya masih rileks menunggangi motor ini. Namun untuk orang yang mempunyai tinggi tubuh dibawah 170 cm, bersiaplah untuk kewalahan saat motor ini berhenti.
Melihat material jok yang digunakan cukup apik. Pengoperasian tombol memang tidak selancar motor keluaran jepang, namun boleh diadu kok dengan motor non-jepang lainnya. Mungkin dari segi kualitas sama dengan motor India. Satu yang minus ada dari speedometernya yang terlihat apa adanya, sejujurnya speedometer ini seperti tidak ada bedanya dengan speedometer pendahulunya, Viar VX2. Respon tachometernya pun terlambat dengan putaran mesin yang ada. Untuk kapasitas tangki Viar Cross X 200 SE cukup pede dengan 5,5 liter.
Kami cukup tertarik melihat finishing bodi dari motor ini, secara kualitas motor ini bisa dibilang well build, plastiknya pun solid namun tidak getas seperti motor dengan huruf alfabet ke 8. Sayangnya striping livery motor ini masih rentan untuk lepas meskipun memakai 3M. Finishing semakin terlihat baik saat tiap baut di bodinya juga dilengkapi dengan seal karet agar meredam getaran. Apabila pernyataan ini terlihat heboh, mungkin anda patut melihat basic mesin yang ada di gambar. Bagaimana? Paham kan kenapa kami bilang begitu hehe…
Mesin
Yak tidak salah juga kalau anda anggap mesin ini terlihat seperti kaizen engine alias bawaan Tiger 2000. Mesin ini memang mempunyai basis yang sama dengan motor legendaris tersebut. Memang satu hal minus yang mengganggu di mesin ini, yah semacam penyakit bawaan lah, adalah sensasi relaksasi getar yang terasa. Oleh sebab itu Viar mengimprovment mesin ini dengan menambah balancer di engine mounting dan menambah seal karet di titik-titik baut agar vibrasi teredam.
Perihal spesifikasi, mesin ini mempunyai SOHC 2 klep, 5 percepatan. Tenaga yang dihasilkan cukup beringas, berada di 13.4 hp @ 7.500RPM dan torsi sebesar 13.5 Nm @ 7.000RPM. Viar pun sudah meracik mesin ini agar karakternya pas untuk dipakai blusukan. Pemilihan mesin dengan basic kaizen cukup bijak mengingat mesin ini mudah dikilik untuk naik-turun gunung serta sparepart yang masih tersedia dimana-mana. Bagaimana dengan performanya? nanti ya setelah kami test ride dahulu.
Kesimpulan
Jujur kami tidak menyangka motor ini cukup berhasil melakukan improvment di berbagai sektor. Dari segi tampilan pun motor ini cukup menjanjikan, apalagi dengan kaki kaki yang kokoh dan velg alumunium dengan diameter besar. Penggunaan mesin GL juga menurut kami sangat cukup buat anda yang sudah mendambakan motor enduro yang ready to trail. Selain itu rupanya finishing bodi motor ini juga jauh melebihi ekspektasi kami, bahkan jauh lebih baik dibanding pendahulunya.
Rasanya cukup wajar bila Viar berani saja menggembleng motor ini dengan melakukan perjalanan jarak jauh dalam event Viar Jelajah Negeri. Selain itu Viar cukup rajin memasukkan Cross X 200 SE ke dalam event trail dan komunitas trail yang ada saat ini. Melalui strategi tersebut, nampaknya Viar berhasil meyakinkan kepada konsumen indonesia bahwa produk Cross X 200 SE berani diadu dengan merk trail lainnya.
Harga Viar Cross X 200 SE ini dibanderol di angka Rp. 20.300.000,- OTR Jabodetabek, dengan harga segini dan apa yang didapat kami merasa masih worth it untuk dipinang sebagai partner garuk tanah. Bagaimana menurut pemirsa? sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Begini Wajah Toyota Avanza Veloz Facelift 2015 Menurut Desainer Muda!