AutonetMagz.com – Sebuah pabrikan yang mempunyai pabrik perakitan mobil di Indonesia tak hanya menyuplai unit untuk penjualan dalam negeri saja, mereka juga menjual produk ke luar negeri baik berupa CBU alias utuh dan juga CKD atau hanya sekedar komponen – komponen seperti mesin dan lain lain. Dan salah satu diantara para pabrikan yang mengekspor komoditas otomotif dari Indonesia adalah Toyota melalui Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Yap, sudah bertahun – tahun pihak TMMIN melakukan ekspor ke negara – negara lain, dan saat ini sudah ada 80 negara tujuan ekspor dari produk hasil produksi TMMIN. Dari bulan januari hingga november 2017 silam saja TMMIN berhasil mengekspor sebanyak 190 ribu unit kendaraan ke 80 negara tujuan tersebut. Angka tersebut bertumbuh jika dibandingkan dengan tahun 2016 silam dengan peningkatan di angka 20%. Dari semua produk yang diekspor oleh TMMIN, yang paling besar sumbangsihnya adalah Toyota Fortuner dengan 35% dari total ekspor TMMIN. Nah, namun di awal tahun 2018 ini ada sebuah masalah yang menghantui pihak TMMIN, dimana salah satu dari 80 negara tujuan mereka yaitu Vietnam menerapkan sebuah regulasi baru.
Regulasi yang dimaksudkan ini adalah perihal Overseas Vehicle Type Approval (VTA). Nah, karena diberlakukannya regulasi VTA ini, maka semua produk dari Indonesia yang masuk ke Vietnam harus dilakukan uji tipe. Sebagai contoh, jika ada 2.000 unit mobil yang sampai di Vietnam, akan ada satu mobil yang akan dijadikan sample untuk diuji tipe. Masalahnya, jika nantinya mobil tersebut tak lolos uji tipe, maka seluruh mobil, alias sisa 1.999 unit yang tak diuji akan ikut kembali ke negara pengekspor, karena dianggap tak sesuai dengan regulasi yang berlaku disana. Dikutip dari CNN Indonesia, Presdir TMMIN, Warih Andang Tjahjono mengatakan bahwa dengan diterapkannya regulasi macam ini, maka pihaknya akan merugi.
Dan karena efek dari regulasi ini sendiri, pihak TMMIN menunda pengiriman produk mereka ke Vietnam sejak awal Januari 2018 ini. Padahal secara jumlah, Vietnam merupakan salah satu negara yang cukup banyak mengimpor mobil dari TMMIN, dengan jumlah mencapai 12 ribu per bulannya. Perlu diketahui, pihak TMMIN sendiri mengekspor Toyota Fortuner dan Toyota Town Ace alias Daihatsu Grandmax versi Toyota ke negara tersebut secara CBU, dan juga komponen dari Toyota Kijang Innova secara CKD. Secara umum, Vietnam sendiri mengimpor mobil – mobil Toyota dari Indonesia, Thailand dan Jepang. Pemerintah Vietnam sendiri ditengarai mengambil keputusan menerapkan regulasi ini untuk menggenjot investasi dalam negerinya.
Sepanjang 2017 silam, pasar otomotif di Vietnam sendiri cenderung melambat, konsumen menahan diri untuk tak membeli mobil sembari menunggu pengentian tarif di akhir 2017 silam. Pihak Gaikindo sendiri memberikan respon terkait regulasi ini dengan menggandeng Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan untuk melakukan pendekatan ke pihak Vietnam. Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Geser Tahta Volkswagen AG