Curangi Uji Emisi, Renault, Ford dan Mercedes Diinvestigasi di Perancis

AutonetMagz.com – Waduh, padahal belum reda soal kasus kecurangan emisi yang dilakukan VW di Amerika Serikat oleh EPA, kini di Perancis pun terjadi kasus dengan tema serupa. Yup, menurut berita dari surat kabar Perancis, teknisi ahli pemerintah Perancis sesegera mungkin untuk bertemu dengan para eksekutif Renault untuk mempertanyakan mengapa tiga model merek berlambang wajik itu memiliki kandungan emisi NOx melebihi batas ambang wajar.

Namun tidak hanya Renault yang tersandung dengan kasus ini, bahkan Ford dan Mercedes-Benz pun ikut-ikutan terjebak dalam jeratan kasus kecurangan emisi. Untuk Ford dan Mercedes-Benz, kasusnya masih diselidiki lebih lanjut. Berdasarkan surat kabar Los Echos, Pemerintah Perancis menemukan dugaan bahwa Renault Captur, Renault Espace dan SUV Renault yang belum bernama menghasilkan emisi NOx yang melebihi dari batas yang ditetapkan pemerintah.

Sedangkan masih dalam laporan yang sama, Ford C-Max dan Mercedes-Benz S-Class yang dites pun terdeteksi menghasilkan emisi tinggi walaupun kadarnya tidak setinggi ketiga model Renault. Menanggapi hal tersebut, pejabat pemerintahan sangat prihatin dengan kejadian tersebut dikarenakan Renault Captur pada sebelumnya berhasil lolos dari ketatnya “jaring” Euro 6 sementara Renault Espace dan salah satu model yang belum bernama juga sudah memenuhi regulasi Euro 5.

Seorang sumber mengatakan pada surat kabar tersebut bahwa Renault Captur kemungkinan mendapat masalah teknis pada sistem kontrol emisinya yang akhirnya berujung pada Recall. Sementara Mercedes-Benz S-Class yang telah diuji mendapatkan hasil uji emisi yang tidak konsisten, Ford C-Max sudah lima kali diuji emisi dan semuanya diambang batas emisi. Kedua model ini juga mengikuti regulasi Euro 6.

Sebagai reaksi atas hal tersebut rencana ke depannya, pemerintah Perancis akan memeriksa 100 model dimana 22 model diantarannya telah di ujicoba berdasarkan laporan. Kini ketiga perusahaan tersebut tengah dimintai keterangan soal line up mereka gagal dalam uji tes. Regulasi yang semakin ketat akhirnya memakan korban kembali, apa ini artinya kemampuan mesin berbahan bakar sudah mencapai batasnya? Apapun itu, semoga saja masalah ini bisa diselesaikan. Monggo sampaikan tanggapan anda di bawah ini.