AutonetMagz.com – Jika kita melihat periode satu dekade ke belakang, istilah smartphone merupakan istilah yang masih asing di telinga kita. Pada masa itu, feature phone alias ponsel biasa masih berjaya. Lho, kok bahas ponsel? Kan ini AutonetMagz bukan PhoneNetMagz. Iya, kami hanya melakukan analogi saja, karena beberapa tahun ke depan, bisa saja kita akan akrab dengan istilah smartcar. Bukan mobil cebol buatan Daimler ya maskudnya.
Yap, kami punya dasar untuk menyatakan pernyataan tersebut, karena China baru-baru ini menyatakan bahwa pihaknya akan mulai terjun di bisnis smartcar. Langkah ini sendiri dilakukan dengan menanamkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) di dalam mobil. Bahkan tak hanya itu, pihak China juga berani menargetkan bahwa di tahun 2020 mendatang, pihaknya sudah mampu membuat 50 persen dari mobil baru yang dijual di China menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Selain itu, rencana dari China ini juga didukung dengan sebuah target pada 2025 nanti, dimana pada tahun tersebut negeri tirai bambu tersebut ditargetkan menjadi pemimpin dalam hal kecerdasan buatan berskala internasional. Tak hanya itu, pada 2020 nanti, pemerinta China juga berencana memasang jaringan internet secara luas yang bisa melingkupi tiap jalanan di China untuk mendukung keberhasilan dari proyek smartcar ini sendiri. Pihak pemerintah China sendiri dalam waktu dekat ini akan menggelar survei terkait hal ini.
Komisi reformasi dan pengembangan nasional China akan mengumpulkan respon dari publik mengenai diterapkannya kecerdasan buatan di dalam mobil mobil produksi China. Selain itu, mereka juga akan membentuk tim khusus untuk menyukseskan rencana besar mereka ini. Tim khusus ini akan masuk ke kota-kota besar dan kota kecil untuk memasyarakatkan hal ini. Secara umum, pada tahun 2035 nanti, China punya mimpi bisa menjadi negara produsen smartcar yang berkualitas.
Ya, itulah masa depan kawan. Mobil-mobil konvensional yang umum kita tahu saat ini bisa saja digeser oleh kehadiran mobil pintar di masa depan. Suka tidak suka, pasti terjadi. Sekarang pun terasa kalau mobil tidak lagi berasa seperti sebuah mobil, namun gadget berjalan, khususnya yang bertenaga listrik. Bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.
Read Next: Recall Terkait Airbag Takata Masih Berlanjut, 3.3 Juta Mobil Menanti