BYD Indonesia : Kami Minat Jual PHEV, Tapi…

by  in  Berita & BYD & Editorial
BYD Indonesia : Kami Minat Jual PHEV, Tapi…
0  komentar

Shenzhen, AutonetMagz.com – Dunia maya beberapa hari terakhir tengah dipenuhi dengan kabar bakal dijualnya produk-produk BYD di Indonesia dalam waktu dekat. Dan kami bisa mengkonfirmasi bahwa hal tersebut benar. Malahan, Grand Launching BYD Motor Indonesia akan dilaksanakan di minggu ini lho. Nah, menyinggung BYD, ada satu pertanyaan yang kami berikan pada para petingginya di Shenzhen, China bulan lalu. Dan salah satunya mengenai opsi PHEV dari produk-produk mereka. Yuk kita bahas.

PHEV Opsi Yang Masuk Akal

Di Indonesia, produk dengan teknologi plug in Hybrid EV atau PHEV memang sangat jarang. Padahal, produk semacam ini adalah opsi paling masuk akal untuk transisi dari ICE menjadi BEV. Di satu sisi, kita akan mulai terbiasa untuk habit charging mobil, namun kalaupun kepepet masih bisa mengandalkan mesin ICE. Selain itu, range EV Only dari PHEV biasanya lebih jauh ketimbang HEV biasa. Sayangnya, mobil-mobil PHEV di Indonesia harganya selangit. Saat ini, ada Mitsubishi dan Toyota yang masih konsisten menjual PHEV lewat Mitsubishi Outlander PHEV dan Toyota RAV4 GR Sport PHEV. Sejumlah brand Eropa pun juga ada opsi serupa walau tak populer.

Nah, di sisi lain, BYD saat ini menjadi brand NEV nomor wahid di China berkat penjualan PHEV dan BEV mereka. Memang, di segmen BEV mereka masih 11-12 dengan Tesla, namun di segmen PHEV, mereka unggul telak ketimbang brand lain. Dan ini menjadi modal yang menurut kami masuk akal untuk ditawarkan ke Indonesia, yaitu PHEV dengan harga yang masuk akal. Apalagi, hampir semua produk mereka punya opsi DM-i atau PHEV yang tentunya tidak akan susah untuk memilih opsi mana yang bisa diboyong ke Indonesia. Oleh karenanya, saat bertemu dengan General Manager BYD Asia-pasific Auto Sales Division, Liu Xueliang, kami pun menanyakan peluang tersebut untuk Indonesia.

BYD Tunggu Regulasi Pemerintah

Pertanyaan yang bagus, karena PHEV adalah salah satu solusi yang kami tawarkan untuk konsumen yang ingin merasakan elektrifikasi. Jawabannya akan sangat tergantung pada regulasi yang ada di Indonesia. Saat Pemerintah Indonesia menerbitkan regulasi khusus untuk PHEV yang bisa mendukung mobil jenis ini, maka kami tentunya akan berminat untuk memasukkan produk kami. Hanya saja, saat ini regulasi lebih mendukung ke arah BEV ketimbang PHEV” ujarnya. Jadi, nampaknya memang cukup clear bahwa saat ini Pemerintah Indonesia memberikan titik berat pada BEV. Namun, di sisi lain, Pemerintah bersama Swasta juga punya pekerjaan rumah yang berat untuk memperkuat ekosistem charging station.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Read Prev:
Read Next: