AutonetMagz.com – Bagi beberapa orang, namanya ngebut alias menekan gas dalam – dalam merupakan kenikmatan tersendiri yang tak mudah digambarkan dengan kata – kata. Namun, beberapa pihak lain menyatakan bahwa ngebut adalah hal yang tak terlalu perlu dilakukan, karena selain bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain, juga akan menyebabkan konsumsi bahan bakar yang cenderung lebih boros. Namun tenang saja, karena toh sebenarnya di setiap negara ada batas atas untuk kecepatan berkendara di jalanan umum.
Contohnya, negara kita tercinta yaitu Indonesia memiliki Batas kecepatan kendaraan yang sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan. Kecepatan maksimum yang diizinkan untuk kendaraan bermotor dibedakan oleh kelas jalan, dimana paling rendah 60 kilometer per jam dalam kondisi arus bebas dan paling tinggi 100 kilometer per jam untuk jalan bebas hambatan, paling tinggi 80 kilometer per jam untuk jalan antar kota, paling tinggi 50 kilometer per jam untuk kawasan perkotaan; dan paling tinggi 30 kilometer per jam untuk kawasan pemukiman. Namun ada kabar menarik dari negara timur tengah, Arab Saudi.
Negara yang memiliki banyak dataran berpasir ini memang memiliki cukup banyak jalan yang lempeng yang jelas memancing antusiasme para petrolhead untuk menekan gas sedikit lebih dalam. Oleh karena itu, tak mengejutkan bahwa batas atas dari kecepatan mobil di Arab Saudi menyentuh angka 120 kilometer per jam, dan bahkan di beberapa jalan memperbolehkan kecepatan hingga 130 kilometer per jam. Namun kabar terbaru, Kementrian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan akan membuat rancangan terkait lalu lintas yang baru dan mengikuti perkembangan jaman terbaru. Kabarnya, batas atas dari kecepatan kendaraan di Arab Saudi akan naik menjadi 140 kilometer per jam.
Tentunya angka tersebut bukanlah angka yang pelan, dan dengan naiknya batas atas kecepatan ini sendiri juga mengundang beberapa pihak yang khawatir dengan bertambah besarnya potensi kecelakaan di jalan. Namun rencana ini sendiri sudah dibeberkan ke publik oleh lima pejabat tinggi dari Kementrian Dalam Negeri Arab Saudi. Salah satu Pejabat Senior Kementrian Dalam Negeri Arab Saudi, Mayjen Bassam Al-Atiyah menekankan kepada LifeinSaudiArabia bahwa dengan adanya usulan ini, maka peran program keselamatan publik harus semakin dimaksimalkan.
Ya, dengan adanya peluang orang untuk ngebut, maka peran sekolah mengemudi dan juga denda untuk pelanggar perlu disesuaikan kembali. Bassam juga menyebutkan bahwa rencana dan usulan ini sendiri sedang dikembangkan dengan sangat hati – hati, sehingga sesuai dengan National Transformation Program yang dicanangkan oleh Arab Saudi. Bagaimana menurut kalian? Suka ngebut? Sepertinya kalian akan senang di Arab Saudi.
Read Next: Sesuaikan Pasar, Renault Kwid EV Akan Menuju Pasar China
