AutonetMagz.com – Luar biasa, 2 kata yang tepat untuk menggambarkan kemampuan mobil mahakarya Elon Musk. Selama ini mobil Tesla selain karena kecanggihannya, juga dikenal karena performanya yang baik. Thanks to the electric motor, torsi yang melimpah dalam waktu singkat bukanlah hal sulit pada jajaran mobil Tesla, namun akselerasi dalam 2,28 detik pada mobil penumpang 4 pintu sungguh keterlaluan. Hal ini terjadi pada Tesla Model S P100D.
Bobot ringan? Tidak juga, Tesla Model S P100D memiliki baterai yang lebih berat dari model standar dan dalam keadaan kosong mencapai 2,2 ton (Sebagai gambaran, berat Toyota Alphard saja 1,8 ton). Hal ini terjadi berkat update software Ludicrous mode yang baru yang dapat memaksimalkan daya dari motor listrik. Ngomong – ngomong Tesla Model S P100D ini lebih cepat daripada Ferrari LaFerrari (949 hp) dan sedikit lebih lambat dari Porsche 918 Spyder (887 hp) lho.
Mengutip dari channel Engineering Explained, percepatan 2,28 detik dari Tesla disebabkan oleh tiga faktor: tenaga spontan yang besar, sistem penggerak all-wheel-drive dan grip yang superior. Dalam channel tersebut Jason Fenske menjelaskan secara detail hal yang mungkin luput dari perhatian, padahal paling efektif yakni grip mobil, itulah sebabnya tidak perlu mengurangi kapasitas penumpang hingga membuat model yang sangat aerodinamis.
Grip yang baik akan membuat cengkraman mobil ke jalanan semakin baik, darimana tahunya? Mudahnya dapat dilihat dari jarak pengereman mobil dari 100-0 km/h. Selanjutnya penjelasan secara teoritis dilakukan berdasarkan data jarak pengereman. Masih ingat rumus fisika SMA? V^2= 2.a.s dan V=a.t? Ya hanya dengan 2 rumus sederhana ini kita bisa tahu perkiraan waktu akselerasi yang bisa dicapai P100D. Karena penjelasan dari Engineering Explained memakai satuan yang berbeda, kami dari AutonetMagz menghitung ulang dengan satuan yang lebih lazim di Indonesia. Yuk hitung – hitungan!
Pertama – tama kita akan mencari tahu seberapa besar deselerasi maksimum dari P100D, data awal yang ada adalah pengereman dari 100 km/h ke 0 km/h dan jarak pengereman sepanjang 102 ft, hal ini diasumsikan dengan pengereman tanpa slip yakni menggunakan rem ABS secara maksimal. Setelah dikonversi didapatkan 100 km/h = 27,7 m/s ~ pembulatan 28 m/s serta 102 ft = 31 m.
Dengan variable V = kecepatan, a = percepatan (pengereman) dan s = jarak pengereman.
Dari data tersebut kita mendapatkan bahwa grip maksimal yang Tesla punya sebesar 12,6 m/s2. Dengan mengasumsikan grip maksimum juga dimiliki saat akselerasi, menganggap torsi maksimum langsung tercapai seketika dan mengabaikan hambatan angin selama 2 detik, kami memasukan percepatan juga sebesar 12,6 m/s2, lalu kita masukan ke rumus selanjutnya untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 100 km/h.
Dengan variable V = kecepatan, a = percepatan (akselerasi) dan t = waktu tempuh.
Yap, cukup mendekati kan perhitungannya.
Namun hal yang dapat membuat perhitungan kurang akurat ada di spesifikasi Tesla itu sendiri, ban belakang yang lebih lebar membuat grip akselerasi lebih baik ketimbang deselerasi, selain itu pada akselerasi terjadi hambatan angin sehingga perhitungan akan berbeda meskipun tidak banyak.
Perhitungan tersebut hanya perkiraan dan bukan hal sebenarnya, data paling akurat harus memperhatikan banyak variabel. Kami hanya berusaha memberikan gambaran agar dapat memahami bahwa grip memegang peranan yang penting. Pada ilustrasi ini tenaga yang besar dan spontan serta penggerak AWD membuat perhitungan yang lebih rumit dan faktor lain kami abaikan, dan perhitungan diatas lebih fokus terhadap grip.
Rumus ini kami sajikan dan bisa diaplikasikan ke mobil lain, silahkan cari jarak pengereman dan akselerasi, atau jika hanya memiliki salah satu variabel, rumus ini masih bisa digunakan. Tetapi ingat bahwa pada mobil bermesin pembakaran dalam tidak memiliki tenaga dan torsi yang spontan sehingga dapat disimpulkan bahwa percepatan akselerasi dan deselerasi pasti akan berbeda.
Melihat spek dewa seperti ini jadi tidak sabar menunggu Tesla ada di Indonesia, tapi mau bagaimana ya? Lulus uji emisi saja tidak tho.. Ngomong – ngomong soal P100D, mobil ini kan yang kemarin tidak lulus uji tabrak oleh NHTSA ya?
Read Next: Pemilik Meragukan Investigasi Chevrolet Spin Terbakar Karena Klakson Hella